"Salahmu sendiri kenapa kau menghamilinya? Bayimu atau kau, salah satu di antara kalian akan menjadi korban kutukan ku, kau pilih yang mana?" Tatapan wanita itu kian hitam pekat.
"Tidak satupun, aku ingin hidup bersama anak dan istri ku" tegasnya.
"Kau tamak, kau egois"
"Egois katamu? Justru yang egois itu kau Bindari, kau mengutuk ku tak beralasan, kau tidak ikhlas dengan kebahagiaan ku, kau menghantui istriku, meminjam raganya, apa mau mu? Kau ingin nyawaku hah? Atau kau ingin nyawa orang yang sudah melenyapkan mu?"
"Tutup mulutmu sampah, kalau bukan karena aku kau tidak akan menemukan wanita ini, kau terlena kau lupakan aku karna dia, aku tidak terima, aku cemburu, aku tidak peduli lagi pelenyapku, yang aku pedulikan kau atau bayimu ku lenyapkan?" Ucap nya dalam sayatan yang sangat lembut.
"Apa ini Bin?"
"Apa katamu, kurang jelas hah? Aku ingin kau memilih salah satu di antara kalian, kau atau bayimu?"