"Lantas bagaimana ceritanya paman yang tiba tiba menghilang itu bisa meninggal?" Farel kembali menyodorkan pertanyaan nya.
"Paman di bunuh oleh Bani" sebuah ungkapan yang membuat mata Farel baik Alana terbelalak seketika.
"Pa bisakan kalian melanjutkan kisahnya?"
"Bisa tapi besok saja yah, sekarang waktunya kalian untuk istirahat ok! Besok kita sama sama ke makam nya oma dan opa kalian hm" titah tuan Hartawan, Farel agak kecewa tapi dia harus mengerti karna sebentar lagi Maghrib menjelang.
*
Farel memeluk sang istri, semua kisah yang telah di dengar nya membuat akal nya semakin tertantang. Ternyata masa lalu lebih pelik dari apa yang sudah terjadi saat ini, siapa sangka kisah kedua orang tua angkatnya itu begitu berliku banyak cobaan nya.
"Kita harus bersyukur Als, kita hidup dengan nyaman dan tentram dirumah ini, entah bagaimana mencekam nya suasana rumah ini kala itu, paman benar benar sadis Als, aku gak nyangka seorang anak pungut tega berbuat hal se keji itu"