Afni tersenyum membelai rambut Hariksa yang tergerai indah itu.
"Tapi A Sa, kenapa A?"
"Hendaknya nanti anak ini kata dokter kan perempuan, nama awalan huruf nya itu A, sama kayak ibunya dan kakak laki lakinya, betul kan? Aku juga berharap dia tumbuh menjadi gadis yang baik hati seperti ibu nya, tegar kuat, dan penyayang"
"Makasih ya Sa"
Merekapun berpelukan, Hariksa tersenyum cerah dalam pelukan hangat nya sang kakak iparnya tersebut.
"Semoga saja nanti ketika ada persimpangan arah yang terjadi di antara kita, hendaklah ini bisa menjadi pengikat agar aku bisa mengenali keponakan ku kelak" wajah Hariksa tiba tiba memurung.
"Kenapa Sa?" Tanya Afni sembari mengerinyit heran melihat kebimbangan yang tiba tiba tampak di raut cantiknya Hariksa.
"Entah kenapa kak, perasaan ku tidak enak, tiba tiba saja darahku tersirap kak? Apa yang akan terjadi kak? Adalagi kah tragedi yang akan menimpa keluarga kita kak, aku takut kak" lirih nya.