Beberapa bulan kemudian keadaan mulai membaik hati mulai terbingkai kembali, bisnis Hartawan semakin melancar, client semakin mengejar.
Tuan Argo tersenyum manis mendapati kabar tersebut, Klandestin yang di terapkan olehnya demi putra keduanya itu ternyata tidak sia sia membuahkan hasil sesuai ekspektasi nya.
Nestapa perlahan mundur hingga tahun dan bulan pun berganti Hartawan dan Hariksa mengecap kembali indahnya tinggal di sebuah rumah besar, memang tidak semewah mansion Alvino tapi setidaknya ini lebih dari sekedar cukup bagi Hariksa saat ini, karna apa? Karna dia tau bagaimana caranya mensyukuri hidup?
Tidak seperti dulu yang semasa gadis ambisi nya hanya sekedar harta, namun setelah mengenal cinta dari Hartawan wanita itu berubah drastis.
"Awan kenapa aku belum hamil lagi?" Protes Hariksa di ranjang sambil berpelukan mesra dengan suami tercinta nya.
"Sabar sayang mungkin belum rejekinya"