Tuan Argo mulai berfikir fikir dari perkataan Hariksa, mencernanya lebih dalam lagi, mata pria itu pun mulai melirik sana sini secara bergantian. Setelah nya muncul lah sebuah kata kata dari mulutnya.
"Kamu Harus merelakan Hariksa bersama kakakmu, Hartawan" tegasnya.
Sontak semua menatapnya dengan mata yang melebar.
Apalagi Hariksa tentunya dia pasti akan memberontak dan menolaknya dengan keras.
"Om sadar yang barusan saja om katakan itu?" Protes Hariksa.
"Yah saya sadar, saya juga sadar tipe perempuan seperti apa kamu sebenarnya, setelah saya memikirkan semua ucapan yang keluar dari mulut kamu beberapa saat lalu saya menilai kalau kamu tidak mencintai salah satu dari putra saya, kamu hanya menilai kesempurnaan dari mereka, awalnya kamu mencintai Harsyan hanya gara gara mengetahui kalau dia adalah pewaris Alvino tapi itu sebelum kamu mengenal Hartawan.