"Sa Please lepaskan"
"No, sebelum kamu menatap mataku katakan kamu tidak mencintaiku, Awan"
"Aku tidak mencintai mu Sa, pergilah dari sini, ku mohon"
"Ayo tatap mataku dan katakan" Hariksa beranjak persis di hadapan pria itu, Hartawan seperti pengecut saja menghindar tak berani menatapnya.
"Ayo Awan katakan kau tidak mencintai ku, tatap mataku, Awan katakan dan usir aku dari sini" desaknya sembari menarik narik jas pria itu.
Hartawan tetap melengah namun dia mengucapkan kalimat penolakan itu hingga berulang kali.
"Pergilah Sa"
"Aku akan pergi tapi tataplah mataku untuk terakhir kalinya" desak Hariksa lagi, Hartawan rasanya sudah tidak berdaya, kepalanya terus menghindar menyembunyikan wajahnya.
"Awan kamu pengecut, kamu tidak berani menatap ku, sekarang aku sudah tau jawabannya, heh? Alasan ku untuk tetap berada disini sekarang semakin kuat" Hariksa menyeka air matanya dengan kasar.
