Hariksa lantas mendekat kembali kearah pria itu bersama dengan tatapan pekatnya.
"Kurang jelas kah? Awan, aku mencintaimu" ucapnya lagi dengan kedua netra yang kian lekat.
"Sa jangan bercanda dengan ku, Sa?" Jawab Hartawan sambil menyeringai heran.
"Aku serius Awan, aku serius, aku jauh jauh kesini hanya demi mencari hatiku, tujuan ku dan alasan ku di lahirkan, dia ada dihadapanku saat ini, itu kamu Awan" lirih Hariksa, lantas air matanya jatuh tak terbendung.
Hartawan tidak mempercayai nya, dia lebih memilih langkah mundur, namun Hariksa terus maju mendekati nya kembali.
"Hentikan kekonyolan mu Hariksa" Bentaknya.
"Tidak bisa Awan, kau harus tau perasaan ku yang sebenarnya, tuhan telah memberikan petunjuk padaku, membuka mataku, kalau cinta sejati ku itu kamu, kalau tidak kenapa aku tidak sabar menunggu mu kembali dari sini, kenapa harus selarut ini, membangun kan mu dari mimpi, dan segeralah jadikan kenyataan mimpimu itu, ayo melangkah bersama ku Awan" pinta Hariksa lagi.
