Begitu lama keduanya larut dalam sebuah tatapan yang tidak tau apa maknanya, sebelum akhirnya kekehan samar menyembur dari bibir Hartawan.
"Kau jangan bercanda Sa?" Ocehnya sambil menahan tawa.
"Harsyan itu sudah punya kekasih, dan sangat mencintai nya" Sambungnya lagi. Hariksa semakin memperlihatkan wajah seriusnya.
"Dan akulah kekasihnya itu Awan, kau harus percaya, aku minta maaf bangat Awan, kau terlalu baik untuk ku menutupi semua kebenaran ini" Hariksa menggenggam erat jemari Hartawan bersama kedua tangannya, menatap lebih dalam dengan matanya yang mulai nampak mengkristal.
"Ku rasa Hars sudah cerita padamu bagaimana latar belakang ku, yang pada awalnya hanyalah seorang gadis yang tinggal di panti asuhan" Hariksa pun mulai menjelaskan segalanya.
