Jovanka akhirnya menitikkan cairan kristal bening itu dari sudut matanya yang tegas sambil mengusap perutnya.
"Izinkan aku menjadi ayah dari bayiku Jovanka, Jadilah istri ku, lupakan segalanya, lupakan dendammu, hiduplah bahagia seperti wanita wanita beruntung yang ada di luaran sana" sepenggal ucapan Hazki terdengar menggema di ingatan nya saat ini.
"Maafin aku Ki" lirih nya. Namun apapun yang terjadi, sekalipun Jovanka menyesal saat ini pria itu tidak akan pernah kembali lagi padanya.
Kesempatan kedua itu jarang bahkan sukar untuk di ketemukan, namun Hazki bukan dua kali saja memberikan Jovanka kesempatan itu, tapi berkali kali, namun Jovanka menolak.
Sekarang gadis itu harus menanggung sendiri seperti ini akibat dari kebodohan nya itu, akibat dari Amarah dan dendamnya yang belum jelas kepastian nya.
Jovanka kembali menguasai diri, mata tajamnya melirik sana sini mencari keberadaan nona Alvino yang hilang jejak dari nya.