Alana diam sesaat ketika Fauziah memasang kan kalung itu di lehernya yang jenjang, dia terlihat semakin cantik dan bersinar dengan kilaunya, mereka lantas berpelukan, setetes air mata Alana menyapa kedua pipi nya, kerinduan terhadap sosok masa lalu sepertinya dia telah kembali dan hadir di pelukannya saat ini.
"Bagiamana aku bisa menjadi bodoh, Bindari aku tidak mengenal mu selama ini, pelukan mu masih sama dengan yang dulu, bagaimana caraku meyakinkan hatiku sendiri kalau kamu Fauziah bukan lah Bindari, bagaimana cara hidup dengan bayangan masa lalu yang telah membuang kita seperti ini, apa yang terjadi selama ini dengan mu Bin?" Batinnya.
Mereka merenggangkan pelukannya, Fauziah kembali menyodorkan bingkisan.
"Ini apalagi Fau?"
"Ini dari mama" jawab nona Alvino. Netra Alana langsung melebar ketika melihat isi dari kotak tersebut adalah sebuah gaun tidur seksi.
"Hah? Mama ada ada aja yah, masak dia ngasih ini ke aku?" Ocehnya