Usaha sedikit lebih keras terus dilakukan sang tuan muda Dravinda untuk menuntaskan segera malam ini dan bisa tidur senyenyak nyenyak nya.
Satu hal kembali lagi dia harus sabar dan jangan ngegas, jangan buas demi Istri yang baru saja di cintai itu.
Sekali dia mencoba tancapkan gagal, dia mencoba sekali lagi masih gagal, bagaimana dia tidak harus terpokus disana, usahanya dua jalur sekaligus, pengalihan pikiran, jalur satu lagi kenikmatan, memberikan tetap kenikmatan dalam bentuk rasa yang senyaman mungkin, pada istrinya itu.
Kalau Jovanka mah dia mungkin langsung tancap saja, menghentak nya sekeras sesuka hatinya, karna gampang di congkol dan perjuangan itu tak perlu memerlukan sedikit waktu dan kesabaran, sialnya kenapa saat getir seperti ini malah wanita sialan itu yang kembali teringat oleh benak sang tuan muda.