Matanya yang nakal langsung melebar melihat dua gundukan gunung padat, sangat indah dan sempurna lengkap dengan hiasan putik berwarna coklat diatasnya, Arata merasa malu sehingga menutup matanya.
Kira kira bagaimana cara permainan pria ini dengan kedua gunung kembar yang sebesar genggaman tangannya itu? Pikiran nakal sang nona Arata Dravinda.
Sang suami tersenyum seringai kembali berbisik sebelum bertindak atas kedua belahan itu.
"Lembut atau buas?" bisik nya.
"Cepat Haz??? Lanjutkan" rengeknya.
Lah dia gak sabaran rupanya, membuat senyum tuan muda Dravinda semakin merekah saja. Sangat tampannya dia.
Tuan muda Dravinda kembali menunduk, meraih sekeliling puncak kembar itu, sama hal nya yang di lakukan sang istri, dia bermain di sekitar pulaunya bukan langsung mengenai ujung mungilnya, bedanya ini lebih besar dan kenyal, selain itu kemana pun tangan nya merayap semua hampir nyaris menjadi titik yang akan membuat wanitanya itu semakin kejang dan bersuara seksi.