Farel duduk di sisi ranjang, memandang gadis yang menelungkup di kasur, merajuk kecewa dengan keputusan sang ibu.
Sembari membelai lembut rambut panjangnya yang pirang, tuan muda kedua itu mulai menasehati sang gadis.
"Mami sebenarnya benar Als, kamu seharusnya tinggal disini, sampai aku menjemputmu nanti di hari pernikahan kita"
"Tidak mau Far" gumam nya dengan isakan.
"Seminggu lagi sayang, hanya seminggu setelahnya kamu selamanya akan tinggal bersama ku, ok!"
"Gak Far, pria bajingan itu disini, aku tidak sudi satu atap dengannya, jangan kan seminggu sedetik saja aku ogah, Far, dia jahat Far" bentaknya tanpa merubah posisinya yang telungkup.
"Hmm, ok! Aku tau dia jahat, aku juga tidak ingin membiarkan mu tinggal bersama nya, tapi mami aku yakin dia sebenarnya sangat sayang padamu, dia akan menjaga mu dari pria jahat itu, dia tidak akan membiarkan gadis satu satunya dia terjerat oleh pria tak bermoral"