Fauziah memperat pelukannya, begitupun sebaliknya, hingga mereka berguling dan bergerumul di ranjang.
"Jangan lakukan lagi, ini akan membuat ku berat melepaskan kamu" lirih nona Alvino ketika hampir saja bibir Suami nya menyentuh bibirnya.
"Kau berjanji menuruti semua keinginanku malam ini, dan ini adalah keinginan ku Fau, kau tidak bisa menolakku" suara pria itu semakin parau saja dengan tatapan lekat dan mata yang menyimpan sejuta luka dan rindu.
Fauziah menarik Kedua tengkuk pria yang tengah berada persis di atas tubuhnya saat ini, bertopang kedua tangan di kasur agar jangan sampai menindih wanita tercinta nya itu.
Lalu sang nona cantik melumat bibir suaminya, perlahan dari awal, lama kelamaan saling membalas pagutan, semakin dalam Semakin Lama, durasi itu semakin buas, saling membalas Saliva, hingga bermain lidah.
Nafas semakin tak menentu, jantung kian berdebar kencang, keduanya terengah ketika melepaskan pagutan panas nya.
"Keberatan kah Fau?" lirih suami nya.
