"Nak panas sekali badan kamu nak?" sergah pak Kadir, dia meraba kening menantu nya tersebut.
"Bani baik ayah, please ayah jangan ambil dia dari Bani ayah" Melasnya dalam nafas yang memburu dan sepertinya juga sesak, selain itu mata Alvino muda semakin memerah sedangkan wajah nya pucat.
Pak Kadir kembali memandang sang putri yang saat ini wanita itu sedikit tersentak karna mendengar ucapan ayahnya barusan.
"Nak, ambil obat nak, sepertinya suami kamu demam nak, ayo sayang dengar ayah nak, dengar nasehat ayah, jangan keras Kepala, nanti kita selesaikan masalahnya sekarang rawat dulu suami kamu dia membutuhkan kamu saat ini, ayo nak bawa dia kekamar" bujuk sang ayah dengan nada yang lembut kepada putrinya yang keras itu.
"Tidak ayah Bani gak sakit, untuk apa dia merawat Bani, kalau ujung ujungnya dia meminta Bani menandatangani surat gugatan cerai itu?"
"Kau terdengar seperti mengadu pada ayahku? Dasar pengecut" bentak Fauziah bukannya khawatir dia malah semakin keras nadanya.