Mungkin di ruang aula yg cukup besar itu telah terdengar musik dan juga tarian, semua bergembira dg pesta pertunangan itu.
Nona tanah memilih tidak menikmati nya, dan berbicara berdua bersama bestie nya di pojok ruangan dimana suara musik tidak lah terlalu bising.
"Zi jujur sama aku, kenapa kamu mengalah dan memilih pergi gak jelas seperti ini?"ucap nona tanah dg wajah yg serius.
"Aku tidak pergi Can, kamu tau kan ini pertunangan kakak ku, aku hanya sekedar menghadiri nya saja"elaknya dg berusaha menyembunyikan perasaan duka itu.
"Aku kenal kamu Zi, kita sudah berjanji untuk pulkam bersama, pasti kamu melihat sesuatu yg terjadi antara suami mu dan wanita itu iya kan?"
"Sudahlah Can, apalagi yg perlu di pertanyakan, ini mungkin akhirnya"
"Tidak bisa Zi, ini baru permulaan kamu belum kalah, dia mengkhawatirkan kamu, dia mencari mu kemana mana, jangan biarkan wanita itu merebut hak kamu begitu saja"
