Malam belum terlalu larut, tuan tanah muda berhasil menidurkan sang istri setelah bersusah payah membujuk dia yg sangat manja itu.
Dia berbicara pada bayinya sambil mengelus perut istrinya yg terlelap itu.
"Jika nanti kamu terlahir sebagai seorang laki laki, harapan ku satu jangan pernah sakiti perempuan, jangan buat dia menangis.
Kau bisa bayangkan betapa ibu mu bersusah payah memberikan kehidupan yg layak untuk mu meski raganya kadang tak kuat, emosi nya tidak stabil berbagai macam keluhan yg ia rasakan tapi ketika dia ingat kamu dia tetap tersenyum, tegar menghadapi dunia dan segala sakit yg berasal dari mu.
Dia rela sepanjang hari muntah2, mual, selera makannya hilang, bentuk tubuhnya berubah, kecantikan nya memucat, semua demi kamu keluhan yg ia rasakan itu bisa hilang ketika sekedar mengelus perutnya mengingat kamu ada disana, ada detakan jantung lain di tubuhnya, maka dia dapat tersenyum dalam lelahnya itu.