Dengan senyum tersipu wakil CEO cantik melangkah menelusuri koridor, perasaan leganya tidak dapat bersembunyi, dia ingin segera menemui suaminya, bermanjaan tak peduli ini kantor, yg terpenting itu dugaannya yang ternyata salah.
Tidak pun berniat meminta maaf atau menceritakan tentang kecurigaannya itu terhadap CEO kerennya, dia hanya ingin memperbaiki sikap, tanpa suaminya tsb mengetahui kalau dia sempat curiga dan menaruh kemarahan besar terhadap suaminya itu sebelum nya.
"Eh Neni"sapa nya kepada Office Girl manis itu yg tengah menenteng nampan di tangannya.
"Iya buk"jawab Neni dg menunduk.
"Apa kopi nya itu untuk suamiku? Eh Astaghfirullah, maksud nya CEO?"ucap Fauziah dg terbata bata dan gugup, sampai keceplosan aduh duh.
Neni tersenyum menunduk menanggapi hal tsb, tak juga terlalu mengambil pusing ucapan wakil CEO tsb.
"Iya buk"jawab Neni kemudian.
"Sini biar saya aja"
"Tapi buk, apa gak ngerepotin?"