Alvino muda tersenyum tampan dan sangat keren.
"Apa kurungan jeruji besi membuatmu lupa cara melihat orang lain dengan benar? Ops aku memang lupa kau kan tidak punya penglihatan normal, mana mungkin kau masih bisa mengenali situasi heh?"
"Haha, keponakan kesayangan ku, gadis itu sasaran utamaku Bindari mu itu haha aku tidak akan pernah salah mengenali kecantikan nya itu, bersiaplah kembali untuk pemakaman nya haha"pria itu tertawa terbahak bahak hingga seluruh deretan giginya ketara.
"Hmm, Bindari mana yg telah membuat mu sebahagia ini maniak sialan? Bukankah kau yg telah melenyapkan nya di hadapan ku?"
"No, sandiwaramu tamat cukup sampai disini, maka bersiaplah kedepannya kau benar benar akan kehilangan dia, akan ku buat kau bertekuk lutut di hadapan ku hanya untuk melihat jasadnya"ucap pria itu dg sikap angkuhnya.