Fauziah pulang jalan kaki dari kantor, pemikiran apa yg terlintas di benaknya saat ini, dia berjalan seolah jarak rumah dan kantor sangat dekat, membuat nya enggan memanggil taxi atau pun kendaraan umum.
"Gak salah? Seoalah mimpi ku benar benar jadi kenyataan, Bani orang kaya itu, pria impian ku, jauh sebelum aku mengenalnya dia bertunangan dg ku lewat mimpi, dan kenyataan ternyata sama persis, sungguh aneh seharusnya aku bahagia mimpi ku jadi nyata tapi bukan begini cara yg aku inginkan, dia berbohong dan itu menyakitiku, lebih menyakitkan lagi ternyata dia telah bertunangan"batinnya.
"Hoi..Fau? Kau kenapa? Ayam tetangga kemaren mati gara gara bermenung di jalan seperti yg kau lakukan itu?"Oceh si bangsat itu dari mobilnya, dia tiba tiba berhenti persis di hadapan Fauziah.
"Bukan urusan mu"ketus gadis itu.
"Mana suami mu? Kenapa dia tidak menjemput mu?"Oceh pria itu lagi, kemudian dia turun dari mobilnya.