Fauziah membuka mata perlahan, kepala itu sedikit pusing, apa semalam hanya mimpi belaka.
Dia terlirik ke samping oh semesta pria itu masih terlelap disana, dan ternyata ini bukanlah mimpi seperti sebelumnya, ini nyata, dimana rona kehidupan yg sesungguhnya sirna dg cara yg keji.
Dia mencoba bangkit menuju kamar mandi
"Akh..."Sedikit terpekik kala ingin turun dari ranjang itu, sakit tak tertahankan sekaligus pedih sangat di bawah sana.
Andai semalam bukanlah kecelakaan melainkan malam pertama mereka mungkin sang suami akan menggendongnya ke kamar mandi.
Dan tidak perlu menyeret nyeret kaki nya untuk melangkah dan mengguyur dirinya di shower itu, dia menangis rintih seiring deras nya pancuran shower yg menerpa wajahnya.