Fauziah merasakan sensasi aneh mulai menggrogoti tubuhnya saat kembali bibir lembut sang kekasih melumat jelly kebanggaan dirinya.
"Apa yg kau lakukan Fauziah? Kenapa kau seperti ini? Ini tidak lah benar? Tapi kenapa justru kau pasrah dan membenarkan segalanya"batin gadis itu, namun dia terus membalas lumatan yg kian ekstreem dan berat itu, semakin dalam lagi hingga berakhir saling bertukar saliva.
Fauziah semakin terlena entah setan yg mulai merasuk di benaknya atau justru dia berfikir tiada gunanya melawan toh laki laki ini, pria yg sangat dia cintai dan pernah berkata menaruh harga dirinya pada laki laki itu, termasuk kesucian dirinya.
Tapi bimbang saat itu Fauziah tau pria ini Bani tidak mungkin berlaku keji terhadap wanita yg ia cintai jikapun kalap tetap Fauziah mengingatkan agar jangan sampai kelewat batas, namun saat ini pria itu mabuk, di tambah racun perangsang laknat yg tak sengaja di teguknya, milik biduan itu si Marmara.
