saat jam pelajaran, dosen menerang kan pelajaran di depan.
"nad, gw mau cerita sesuatu" kata nesya yang mukul nadia pake pulpen, yang duduk di samping,
"cerita apa lo? pasti lo ada sesuatu kan" kata nadia.
"mmm iyaa sih, tapi lo jaga rahasia ya" kata nesya yang bisik- bisik, sambil ngeluarin handphone nya.
dan menunjukan ke nadia, yaitu foto profil revan.
"ini siapa? jangan- jangan gebetan lo? kata nesya yang sambil senyum- senyum.
"ini revan, menurut lo gimana?" tanya nesya ke nadia.
"menurut gw sih, lumayan ganteng sih!, kuliah dimana, pake stang bundar ngk dia?" sambil ketawa cekikikan ( sambil menutup mulut nya).
" iya dia pake mobil, dia yang nemani kami pergi ke bandara kemarin" kata nesya.
" bagus lah tu nesya, kau pepet terus sampai dapat, lumayan lohh, biar ngk kepanasan kita kalau pergi jalan" kata nadia sambil ketawa dan lepas kontrol ketawanya.
"yang dua di belakang, ketawa cekikikan ke depan" kata dosen yang sambil menunjuk ke arah nesya dan nadia. dan semua orang yang di kelas menoleh ke belakang ke arah nesya dan nadia.
nesya dan nadia kecemasan saat nama nya di panggil.
"ayo cepat kedepan, kalau tidak saya kasih nilai ananda C". kata dosen sambil menaruh buku ke meja nya.
nesya dan nadia pun ke depan, dan menyuruh mengerjakan soal yang ada di papan tulis, sebagai hukuman.
nesya dan nadia pun kebingungan saat mengerjakan soal, dan melirik ke belakng sambil minta jawaban ke teman- teman yang lain. karena tidak memperhati kan .
" ayo kerja kan? kenapa? anda tidak bisa menjawab soal se mudah ini? kata bapak dosen.
nesya dan nadia pun menggelengkan kepalanya.
" kalau ananda tidak tau, makanya jangan ber bicara di belakang, ini aja udah di terangin tidak di mengerti sama teman- teman ananda yang lain. apalagi anda tidak memperhati kan ke depan saat saya menerang kan. jelas- jelas matematika itu susah kalau tidak di perhatikan". kata bapak andi sambil marah dan ceramah panjang lebar.
saat bapak masih ceramah jam pelajaran udah habis dan mahasiswa lain memakai ruangan ini.
" duduk lah anda lagi, minggu depan tidak ada yang berbicara di belakang, kalau ketahuan atau nampak sama saya, saya usir keluar, saya buat absensinya alfa" kata bapak andi, sambil memberikan tugas buat minggu depan dan pergi meninggal kan kelas.
saat bapak sudah pergi, nadia memastikan pak andi sudah jauh dan tidak keliatan lagi. Nadia dan nesya pun tertawa keras- keras, sehingga semua orang tertawa liat tingkah nadia dan nesya.
"kalian ya, udah kena marah, udah di hukum masih ketawa" kata Keyla teman kelas yang orang nya dewasa dan lembut, suka menasehati.
like dan comment.
terima kasih.