"Sepertinya aku telah salah paham padamu tentang kemarin itu...," kata Puri tatkala aku baru saja mau masuk kamar.
Rupanya, perempuan ini masih berada di sini, toh. Tak pikir, dia sudah pergi sedari aku mengetusinya tadi. Oh, ndhak... tentu saja dia masih berada di sini, bukankah menikahi laki-laki kaya adalah tujuan utamanya? Bahkan, ndhak tahu malu seolah sudah menjadi wajah baru dari Puri. Jika aku berada di posisinya, aku pasti benar-benar sangat malu. Dan memilih mengurung diri di kamar atau sekadar melepas wajahku, atau apa pun itu.
Aku tersenyum mendengar ucapannya itu. Seolah apa yang ia katakan kemarin itu hanyalah hal yang wajar. Perempuan memang begitu, ndhak akan pernah tahu betapa tinggi ego laki-laki, sehingga ucapannya menyakiti harga diri laki-laki mereka ndhak tahu diri meminta maaf dan merasa itu adalah hal yang lumrah.