Chereads / Terjepit Umur / Chapter 29 - Pesta

Chapter 29 - Pesta

Deg.. deg.. deg.. deg..

Jantung mereka berdua berdetak sangat cepat, langkah Luhan terhenti ketika menatap Tian-tian yang membuang muka pada nya.., sebenar nya dia menginginkan nya atau tidak? Ia memejamkan mata seolah menginginkan… namun membuang muka seolah tidak menginginkan. Sesuatu menyilaukan terpantul pada mata Luhan…, panci yang tergantung di belakang Tian-tian memantulkan wajah Luhan dan sinar matahari saat bersamaan, Luhan menyentuh wajah nya sambil menatap panci tersebut, siapa lelaki tampan yang berada di dalam panci tersebut… sangat tampan.. senyum Luhan kecil… sampai ia melihat sesuatu di dekat mata nya… ia menyentuh nya sambil meringgis kecil

" Tian.. tian… apa yang terjadi pada wajah ku?" Nada Luhan meninggi karena kaget ketika menyadari ada hal yang tak beres

Tian-tian yang memejam mata erat sambil meremas tangan nya sendiri itu.., mengintip dari sebelah mata nya, perlahan membuka mata satu nya sambil menunduk takut.. " Itu… itu…. Hanya memar sedikit.." Suara Tian-tian mengecil seperti anak kucing

" Bagaimana bisa kau mengatakan ini memar sedikit…" Luhan langsung menarik kaca yang tergantung dan menatap wajah nya nanar.. nafas nya sedikit sesak…, besok akan ada acara besar.. dan ia akan tampil dengan wajah seperti ini? ini sangat menarik perhatian… semua orang akan mulai mengorek informasi tentang ini… , mereka para pemburu berita akan mati-matian mencari berita menarik akibat memar.. berharap ini seperti pemburu berita ingin kan, dan… kehidupan Tian-tian pun akan terungkap.

" Besok… besok pasti akan hilang.." Lanjut Tian-tian

" Apa kau yakin? Ah… bagaimana bisa kau memukulku dengan sangat kuat…, bagaimana bisa aku tampil dengan wajah seperti ini?"

Tian-tian mengelengkan kepala nya, menyatakan ketidak yakinan diri nya.. " Ma.. maaf… aku tidak tahu kalau aku sekuat itu."

" Masalah nya… besok aku harus tampil bersama Xian er.. kau tahu sendiri kalau…"

Tian-tian menarik kerah baju Luhan yang memakai kaus putih polos biasa , menarik nya mendekat pada diri nya dan menginjitkan tubuh nya…dan hal yang paling tidak terduga pun terjadi..

Membuat Luhan langsung menghentikan kata-kata nya… dan terdiam…, begitu cepat.. kejadian itu sangat cepat.. hingga membuat nya tidak mengerti apa yang terjadi

Entah apa.. yang merasuki nya… ia sendiri tidak mengetahui… apa yang sebenar nya di lakukan nya… semua terjadi begitu saja.

Membuat mereka berdua saling hening dan menatap…., muka mereka berdua memanas..

Tian-tian menarik Luhan dan mencium pipi lelaki itu…

Aku sudah gila.. jerit Tian-tian dalam hati… tangan nya masih menarik baju Luhan.., wajah mereka menjadi sangat dekat ketika Luhan yang kaget langsung menatap Tian-tian, menunggu penjelasan dari si pencium…

Katakan sesuatu bodoh!! Atau dia akan berpikir kau menginginkan lebih.. jerit otak Tian-tian memerintahkan diri nya , memerintah kan seluruh anggota tubuh nya… satu-satu nya yang masih berfungsi semesti mana … hanya otak nya

" Anggap saja.. itu ganti rugi luka mu" jawab Tian-tian yang semakin membuat nya ingin menenggelamkan diri

" Bagaimana kalau …" Luhan menunjuk bibir nya sendiri. Luhan langsung menelan ludah ketika perkataan itu langsung saja meluncur dari mulut nya. Jika terus begini… aku takut… ini tidak berhenti di sini… aku menginginkan lebih…

" Maaf…" Luhan langsung melepaskan tangan Tian-tian dan langsung berjalan meninggalkan Tian-tian.

Tian-tian hanya membatu di sana, dengan tangan yang masih terulur, masih dengan posisi yang sama…, ia menarik nafas nya cepat.. sangat cepat. Seolah dia kehabisan oksigen. Apa yang ku lakukan? Tian-tian menghantuk-hantukan kepala nya ke dinding terdekat dengan sangat kuat.. untuk menyadarkan otaknya.., sungguh memalukan…, sangat memalukan… bagaimana bisa aku bertemu dengan nya. Ia terus menghantukan kepala nya… ingin rasa nya aku menghilang bagaikan angin kentut.. tak berbunyi.. tiba-tiba berbau.. menghilang dan tidak tahu siapa pelaku nya.

Luhan berlari begitu cepat ketika ia keluar dari pintu.. ia berlari dengan sangat cepat, secepat kilat.. nafas nya memburu, ia terus saja memegangi dada nya yang berdetak dengan cepat, keronggkongan nya terasa sangat kering…,aku harus segera berlari menjauh dari nya… sebelum aku kehilangan kendali atas diri ku…, apa yang ku lakukan pada nya tadi? Dan apa yang ia lakukan pada ku? Bagaimana bisa dia melakukan itu? Dan bagaimana bisa aku mengatakan jika aku menginginkan.. ci.. ci… u.. bahkan untuk mengatakan dalam hati saja sudah sangat memalukan.

Bagaimana bisa aku malah mengatakan hal itu pada nya…, ini tidak pernah terjadi sebelum nya, selama sepuluh bulan terakhir.. bahkan saat kami tidur bersama.., aku juga tidak pernah kehilangan kendali atas diri ku.., ini pasti hanya hormone sementara.., ya.. hanya hormone sementara.. dia melakukan nya karena rasa bersalah nya yang terdalam.. tidak ada maksud apapun.. wanita polos itu bahkan tidak menyadari jika perbuatan nya itu dapat memancing singa yang tertidur…, dia tidak mengerti apapun… ya dia hanya merasa bersalah.

Luhan terus berlari.. dan tidak menyadari jika ia berjalan keluar rumah tersebut tanpa menggunakan alas kaki…, sangking ingin menghindari Tian-tian.

**************************************************************************

Acara yang paling di benci Luhan akan segera di adakan.. namun kali ini sangat berbeda.. karena Tian-tian akan berada di sana…, wanita itu menjadi tanggung jawab nya sekarang. Mobil berhenti tepat di apartemen kecil Tian-tian, mereka berdua masuk ke dalam mobil tersebut.

Suasana sangat hening.., padahal ada empat orang yang duduk di sana.., Manager Li, Luhan, Tian-tian dan seorang supir.. , suasana sangat canggung.. , canggung sekali. Membuat Manager Li membalikkan kepala nya untuk melihat situasi bagaimana yang terjadi.. sekaligus membuka pembicaraan.

" Hallo Tian-tian.. kau tahu hari ini kau akan…" Kata-kata nya terhenti .. ketika melihat Tian-tian, dan dengan segera ia menatap Luhan yang membuat nya semakin tercengang. Badan nya terhentak kaget..

" Kita akan pergi ke acara istemawa kan? Bukan ke kepolisian? Apa yang terjadi dengan kalian berdua? Kalian berantem? Siapa yang memulai duluan?"

Luhan menunjuk Tian-tian, dan Tian-tian menunjuk diri nya sendiri, jidat Tian-tian terlihat sedikit menonjol dan membiru.. hasil jedutan di dinding yang gagal membuat nya pingsan. Bisa di pastikan kepala Tian-tian sangat keras dan tangguh.., di tambah lagi lingkaran di bawah mata nya karena semalaman ia tidak bisa tidur.. . karena merasa sangat malu dengan perbuatan nya.

Sementara Luhan.., wajah nya terlihat pucat, lingkaran mata nya juga mulai menghitam, dan memar di jidat nya sama sekali tidak berkurang…, semakin biru.. dan semakin hitam. Ia tidak dapat tidur semalaman karena merasa kan hal yang sama dengan Tian-tian.., ia bahkan harus mengendalikan hormone nya yang muncul mendadak…

" Kalian tidak berantem di atas ranjang kan?" Tanya Manager Li iseng

" Tidak " Teriak mereka berdua.

" Ah.. kita harus memperbaiki ini? untung saja aku menjemput kalian 2,5 jam sebelum acara… , seharus nya kita hanya perlu menunggu pakaian yang akan di kenakan oleh Tian-tian.. sekarang kita harus menutupi semua kekurangan wajah kalian dengan bantuan make up professional"

Beberapa jam telah berlalu, Manager Li dan Luhan pergi ke suatu tempat dan meninggalkan Tian-tian dengan ahli nya, mereka berdua masih harus mengurus beberapa hal sebelum acara di mulai. Mereka berdua turun dari mobil siap menjemput Tian-tian, Luhan mengancingkan jas nya yang bewarna cokelat lembut.. lebih kea rah krem, sementara Manager Li memperbaik letak jas nya yang bergeser selama duduk di dalam mobil

Tuk tuk tuk tuk

Terdengar suara langkah kaki.. yang menuruni anak tangga.., mereka berdua menatap suara langkah kaki itu.. dan terdiam, terpaku, terpanah, terhipnotis, terpukau, tersilaukan, terpesona dengan apa yang mereka lihat.

Tian-tian dengan sangat pelan dan hati-hati menuruni anak tangga kecil itu, satu persatu, ia mengerutkan alis nya.. menunduk untuk benar-benar memperhatikan langkah kaki nya berpijak tepat di anak tangga tersebut, sambil sedikit mengangkat gaun nya. Ia mengigit bibir nya kecil.. merasa tidak nyaman dengan pakaian yang tidak biasa ia kenakan, dan lebih mengerikan lagi ketika di dalam ia sempat bertanya berapa harga sewa baju tersebut.. membuat nya harus ekstra menjaga gaun tersebut di bandingkan diri nya sendiri, jangan sampai ia merusak pakaian tersebut.. atau dia bisa mati berdiri ketika harus mengganti nya.

Ia sibuk memperhatikan langkah kaki nya, sama sekali tidak memperhatikan kedua laki-laki tersebut, yang dengan cepat berlari.. ketika kaki Tian-tian tersandung batu , yang entah siapa yang meletakkan nya di sana.., tubuh nya hanya sedikit goyah.

Mereka berdua berlari dengan cepat, menangkap tubuh Tian-tian.. yang sebenar nya tidak apa-apa. Luhan memegang tangan Tian-tian dan pinggang nya, sementara Manager Li menangkap bahu Tian-tian, dengan melingkarkan tangan nya di leher Tian-tian.

Mereka bertiga saling menatap bergiliran, Tian-tian juga sangat kaget dengan apa yang mereka berdua lakukan? biasa Luhan akan membiarkan nya jatuh begitu saja dan menertawakan nya… , aku mengerti.., Ah…, kekuatan gaun mahal. Mereka juga pasti tidak ingin gaun ini kenapa-kenapa.

" Tenang.., gaun nya selamat" Jawab Tian-tian kepada mereka berdua

" Manager Li.. hm…" Luhan berdehem ketika menyadari letak tanggan Manager Li.

" apa?" Tanya Manager Li yang masih belum menyadari nya

" Tangan mu di istri orang" Tegas Luhan…., bagaimana bisa Manager Li melakukan hal itu? Dia tidak pernah begini sebelum nya

" Ah… maaf" Manager Li langsung menarik kedua tangan nya.