Sinta membuka pintu kamarnya.
Di berjalan masuk dan langsung menutup pintu secara perlahan.
Sinta melihat ke setiap sudut kamarnya tapi dia tidak menemukan Daffin dimana pun hanya ada suara gemericik air yang terdengar dari dalam kamar mandi.
Sinta tersenyum dan perasaannya terasa lega, dia takut Daffin pergi dari rumah karena marah.
"Syukurlah kamu masih ada disini! Hhmmm … jantungku terasa mau lepas saat tidak melihat kamu ada disini Daffin," ucap Sinta, dia duduk disisi tempat tidur dan mengusap dadanya secara perlahan.
Kreekk …
Pintu kamar mandi pun terbuka.
Wangi sabun dan aroma khas tubuh Daffin menyebar didalam kamar itu.
Daffin hanya memakai handuk yang melilit di pinggangnya dan rambutnya masih terlihat setengah basah. Daffin menggosok rambutnya dengan handuk kecil ditangannya.