Waktu sudah menunjukan pukul 7 malam tapi Cath masih berlatih diruang latihan Oxford , karna dengan menyibukan diri dia bisa melupakan masalalunya yang selalu menghantuinya.
Bohong jika dia tidak ingin bersama kedua orangtuanya sekedar untuk makan siang atau ketemu walau cuma sejam.
Bohong, jika cath tidak punya niat tau seperti apa itu Visa , nama yang sempat disebut mamanya 15 tahun silam .
Bohong , jika cath tidak ingin tau apa yang terjadi dengan saudara kembar adiknya itu .
Peluh membanjiri tubuhnya diiringi airmata yang terus mengalir ditengah alunan musik yang indah .
Kesibukannya membuat dia tidak sadar jika sedari tadi dia sudah menjadi objek beberapa pria yang membuka pintu latihan karna suara musik.
....
" sepertinya kamu tertarik dengan dia Dave " ujar maxi
" hanya penasaran "
" apa dia anak baru ?" tanya Dave.
" oh astaga Dave Alexander .. Dia adalah seorang ballerina " ucap Cullen
" orang idiot juga tau dia seorang ballerina " ketus Dave
" maksud cullen itu jika dia bukan anak baru . dia satu tahun dibawah kita dave dan dia seorang ballerina handal kampus kita. Dia malah menduduki peringkat pertama Cewe tercantik dan terpintar dikampus ini" jelas Maxi , Dave menatap remeh kearah Maxi dan tersenyum.
" secantik dan sepintar apapun , semua cewe itu hampir sama terkecuali mommy , Auntie Cantik , Auntie Michelle , Sepupuku dan Visaku . Selain dari itu semua sama. Mereka hanya menginginkan uang dan menjajakan tubuh mereka kepada setiap pria" ujar Dave.
" dia berbeda Dave, dia gadis baik-baik . Tapi sayang terlalu tertutup" ucap Cullen.
" kita lihat saja nanti " tantang Dave .
.....
Seperti biasa keadaan university Of oxford, yang selalu ramai dan penuh sorak-sorak saat Dave dan kawan-kawan bermain basket. Setiap wanita pasti berdiri atau duduk , histeris hanya untuk Dave.
Bola yang dilempar Maxi tidak masuk kedalam keranjang basket , bola itu mengenai papan dan terpental ke arah seorang gadis yang berjalan terburu-buru , bahkan gadis itu tidak melirik sedikitpun . Dengan sigap Dave berlari dan menarik gadis itu sehingga tidak menjadi korban disiang bolong.
" kamu baik-baik saja?" tanya dave.
Gadis itu mengangguk " terima kasih.."
" Dave" kenalkan dave.
" oh .. Terimakasih Dave . dan aku Cathrine . Sekali lagi terima kasih" ucap Cath dan berlalu dari Dave .
"gila nih cewe , apa dia sama sekali tidak tertarik denganku ?" bathin Dave.
Dave memandang kepergian Cath sampai menghilang di ujung lorong.
Dave kembali kelapangan dan mulai bermain diselah perbincangan mereka mengenai Cathrine gadis cuek pertama yang mengabaikan Dave .
Tapi bukan dave namanya jika dia tidak bisa membuat para wanita takluk.
Dave adalah seorang lelaki jauh dari kata baik , tapi dia selalu menyembunyikan sifatnya dari Mommy , Auntie Cantik dan juga Visa. Sudah sering kali dia ditegur Kenzo dan Casey tapi tidak diindahkannya . Dave memilih Oxford karna tidak selalu dibawa pengawasan sang daddy dijerman dan jika New York disana ada Kenzo , Casey , Axel dan terutama Visa yang masuk Harvard university.
.....
Cathrine memasuki ruang sang Dekan dengan gugup , dia takut jika dia berbuat kesalahan karna tiba-tiba dekan memanggilnya.
" silahkan duduk Nona Barrelle " ucap dekan saat Cath sudah dihadapannya. Cath duduk dengan tangan yang terus memaikan ujung mini dressnya.
" apa anda mengenal putri dokter Miller?"
Pertanyaan mengejutkan itu membuat Cath mendongkakan kepalanya dan menatap Dekan dengan rasa campur aduk .
"siapa yang dimaksud Dekan? Apa dia tau aku putri sulung , yang ditinggalkan dipanti?" cath bertanya-tanya dengan sorot matanya.
Tapi pada akhirnya Cath menggelengkan kepalanya.
" dia ingin bertemu denganmu dan sekarang dia berada diruang latihan mu . Kamu menyutuinya karna kamu pasti tau dia seorang putri tunggal keluarga terpandang. Dan kami tidak bisa menolak jarna peran Dave Alexander dikampus ini " ungkap sang Dekan.
Cathrine berdecak mendengar kata putri tunggal. Terus siapa dirinya? Anak buangan?
Tidak ingin membuang waktunya , dia mengucapkan terima kasih atas pemberitahuan Dekan dan neninggalkan ruang dekan dengan tergesa-gesa.
Ada rasa bahagia , itu mungkin Visa adiknya , tapi untuk apa Visa menemuinya ? Ksrna Cathrine yakin Visa tidak tau tentang dirinya.
Dia sedikit mendengar tentang anak itu . Visa tidak pernah menurut perkataan ayah atau pun ibunya , dia akan melakukan apapun yang menurutnya itu benar.
Cathrine membuka pintu ruangan latihan yang dipenuhi cermin disetiap sisi ruangan , cath dapat melihat wajah Visa yang tercetak pada Cermin.
Cath mendekat " ada perlu apa , nona ingin bertemu denganku ?" tanya Cathrine .
Visa menoleh melihat gadis didepannya, wajahnya sangat indonesia . Sekilas sangat mirip dengan auntie Raya , mommynya Dave . Membuat visa berfikir kalau Cath lebih pantas jadi anak auntie Raya atau dia berjodoh dengan Dave.
" heii , nona baik-baik saja?" tanya Cath lagi saat tidak ada respon dari Visa . Visa tersentak dan tersenyum kikuk .
" pertama kenalkan aku Ravisa Syailene " kenalkan visa dengan canggung karna visa memang tidak seperti ini .
" aku cathrine "
" Cathrine Tatiana Barrelle , kan ?"
" ya dan ada perlu apa kamu menemuiku?"
Visa bingung apa yang harus dia ucap ,matanya hanya berkaca-kaca .
Cathrine ingin sekali memeluk adiknya dan bertanya apa dia bahagia? Entah kenapa Cathrine ingin menanyakan itu tapi sebisa mungkin dia berusaha tenang.
Hening....
Saling menatap ....
2 detik
5 detik
1 menit
3menit.....
"apa kamu bahagia ?" lidahnya mengingkari otaknya . Cathrine akhirnya bertanya pada gadis didepannya dan seolah mengerti maksud itu Visa hanya tersenyum paksa.
Cath tau ada yang disimpan adiknya itu tapi cathrine memilih diam.
" apa orang tau mu tau kamu menemuiku?"
Visa menggeleng " jadi kamu tau aku ?"
" tidak . Aku hanya tau namamu Visa . Tanpa tau wujudmu , ternyata kamu sangat mirip Dokter Miller "
" kenapa k....k...ka.. Cathrine memilih disini bukan tinggal bersama kami ?"
Pertanyaan visa membuat , cathrine teringat pernyataan ibunya 15 tahun silam . Rasa kecewa itu muncul membuat Cath mengusir Visa secara halus.
" pulanglah . Kamu tidak boleh menemuiku dan aku harap kamu bahagia" visa hanya menggeleng .
" pulanglah , aku akan mengantarmu kedepan gerbang " Cath langsung menarik tangan Visa keluar dari Ruangan latihan. Semua pasangan mata memandang mereka , lebih tepat Visa seorang wanita yang baru pernah dilihat mereka.
Cath dan visa kembali melewati lapangan basket ,mata banyak lelaki tidak berkedip . Apa lagi melihat pakaian yang digunakan Visa . Menyadari hal itu Cath membuka jacket nya dan dipasangkan dibahu adiknya.
" jangan memamerkan Tubuhmu seperti ini . Lihatlah mata para lelaki memandangmu lapar"
Visa hanya tersenyum akan perlakuan Cath dan kembali melangkah tepat dibelakang Dave. Baik Dave dan Visa tidak menyadari kehadiran masing-masing sampai Cath dan Visa hilang dari pandangan .
" apa yang kamu lihat?" tanya dave pada maxi .
" hanya melihat seorang gadis " jawab maxi dan kembali fokus pada bola setelah Cath dan Visa hilang dari pandangan.
Dave menoleh kebelakang , tapi tidak seorangpun objek maxi yang bisa dilihatnya....
.....
Sepasang insan bercumbu dibawa gemerlapnya lantai disco . Tentu semua wanita iri dengan gadis itu karna tengah dicium penuh napsu oleh seorang Dave Alexander.
Siapa yang tidak mengenalnya.
Merasa gairah yang tidak bisa , Dave menarik tangan wanita itu keluar dari club dan tentu senyum penuh kemenangan mengembang diwajah wanita itu .
Dave dan wanita sewahan nya masuk kedalam mobil dan melaju menuju hotel untuk menghabiskan malam , hanya malam karna setelah itu para wanita ditinggalkan dengan sebuah cek dengan nominal yang fantastic seperti malam yang penuh gairah.
Setiba dihotel , dave langsung menyret wanita itu ke lift yang hanya ada mereka berdua dan langsung menyrang wanita itu dengan ciuman yang kasar diikuti desahan-desahan dari wanita itu.
Setibanya dikamar mereka langsung melucuti pakaian sampai keadaan mereka Naked Full . Mereka kembali bercumbu. Dave mencium wanita itu dari bibir , leher dan bermain-main dengan payudara wanita itu sampai suara rintihan kenikmatan sang wanita tidak bisa dikontrol.
Saat Dave siap memasukan mr.P nya kedalam miss V sang wanita tiba-tiba ponselnya berdering.
Oh shit
Dave mengumpat karna kegiatannya terganggu dan diraih ponsel diatas nakas membiarkan wanita itu menggeram kecewa. Sang wanita tak abis akal dan mulai menggenggam kejantanan dave dan bermain-main disaat dave mengangkat panggilan.
"ha..hallo"
"Visa diingris "
"ohhhhhh arghhhh oh shit. Dia tidak memberi tahuku jika dia ke inggris Axel dan kenapa ahhh kamu peduli ahhhhh?" dave terus mendesah ditengah permainan sang wanita.
"berhenti bermain-main Dave. Dan cari Visa ini perintah dari kenzo"
"oh bilang saja kamu kuatir saudaraku , oh shit berhentilah Jalanggggg"
"dasar bajingan . Berhentilah bermain-main bersama Jalangmu "
"Axel ... Axel... "
Dave mengeram kesal saat mendapat panggilannya sudah terputus.
Dave langsung mendorong wanita didepannya dan mengenakan pakaian , meraih kunci mobil dan pergi tanpa memperdulikan sang wanita dengan keadaan telanjang...