"Shodaqallahul adziim....."
Ku tutup lembaram mushaf yang suci itu sembari menciumnya dan mengakhirkan dengan meletakkannya di dadaku.Aku begitu mencintai Al qur'an lebih dari aku mencintai buku- buku ku yang lainnya.Setiap deretan kalimahnya selalu menguak 1000 kisah yang terkadang membuat pengharapan luar biasa sekaligus membuat hati teriris , berdegup kencang dengan rasa bimbang hingga diri merasa sangat terhina dimata sang Rabb terlebihnya pada saat kata "Adzabun adziimmm ..."
Aku selalu mencoba untuk terus meningkatkan cintaku pada Allah SWT seperti halnya para syuhada' , wali Allah , ulama dan sebagainya . Aku ingin sekali menjadi hamba yg di rindukan para penghuni langit. Sungguh nikmat yg sangat luar biasa jika Allah memberiku kesempatan seperti itu.Sebagaimana harapan ku untuk dapat melihat wajahNya karna itu lah yang paling diinginkan setiap manusia , sama seperti diriku yang sllalu berdoa agar Allahmemberikan setitik cinta Nya kepadaku.
Baru selangkah aku menuruni tangga masjid " Arsyad..." teriak seseorang memanggil nama itu . Ya Tuhan....aku begitu lemas, setiap kala mendengar nama itu sampai aku hanya bisa terduduk ditangga itu dengan terus mengucap istighfar . Yach betapa tidak, santri yang bernama Arsyad itu telah memenuhi separuh ruang hatiku , bayang- bayang nya terus mengusik diriku, hampir setiap hari ku menjadi semnagt yg luar biasa untuk tampil terbaik yah tentu saja untuk terlihat dimatanya juga , bahkan tiada satu doa pun yg kulewatkan selain menitipkan namanya dalam untaikan harapan ku agar kelak Allah persatuka aku dengan dia .Aku tak tau siapa dia, bagaimana dirinya ,,,yang aku tau bahwa aku telah jatuh hati padanya .Begitulah , namun aku tak bisa menuduhnya mencuri hatiku tak ada saksi, tak ada bukti, yang jelas dia telah membuat ku menjadi berbeda sejak kehadirannya dihidupku.