Selesai memberikan instruksi, Rashid berpindah dari ruangan pribadinya yang berada di bagian selatan Istana, ke ruangan pribadi ayahnya yang berada di bagian sayap Timur Istana yang lebih luas dengan salah satu ruangannya dijadikan ruangan bagaikan di rumah sakit.
Di depan pintu ruangan dimana Ayahnya dirawat, duduk Fatima yang terlihat ngantuk sambil memegang mangkuk yang berisi makanan sarapannya yang kelihatannya tidak membuatnya selera makan. Ah.. Mungkin dia semalaman menjaga Ayah hingga kurang tidur. Ia menjadi merasa bersalah ke adiknya, karena semalam ia mengerjakan pekerjaan yang sangat menumpuk sehingga adiknyalah yang menjaga Ayahnya. Padahal ia sudah menyuruh Fahd untuk menjaga Ayahnya tadi malam.
Rashid menghentikan langkahnya di kejauhan sebelum sampai ke ruangan Ayahnya. Kepalanya menoleh ke samping kearah sahabatnya yang sebelumnya berada di belakang, kini berada di sampingnya