Setelah menuangkan jus jeruk kemasan ke dalam gelas kakaknya, Fatima kembali ke tempat di mana kakaknya berada yang duduk di sofa pojokan ruangan.
Sewaktu menyerahkan minuman itu, tepat saat kakaknya selesai makan sehingga langsung diminum minuman yang dibawanya.
"Ah.. Terima kasih ya. Tidak menyangka masakanmu sangat enak." puji Rashid.
"Akhirnya dipuji juga masakannya, dikirain lupa" sindir Fatima.
"Hehehe... Daripada nanti Fatima kapok gak mau bikin lagi masakannya, jadi dipuji saja" balas Rashid.
Fatima yang tadinya perasaannya senang karena masakannya dipuji, jadi berubah kesal sewaktu kakaknya membalas sindirannya itu.
"Jadi kakak gak mau muji kalau gak berharap minta dibuatin lagi? Gitu?" tanya Fatima.
"Aduh, maksud kakak bukan begitu. Sudah lama kakak tidak pulang jadi berkarat bahasa Arab kakak. Jadi maklum ya kalau salah ucap" Rashid memohon dengan menempelkan kedua telapak tangannya di dadanya disertai ekspresi wajah yang tersenyum manis.