Walaupun bibir mereka telah melepas, tapi mata Ayu tetap terpejam dan terdiam. Dalam benak Ayu terbayang - bayang oleh kata - kata Rashid yang tadi diucapkannya barusan dan memutar kalimat itu bagaikan kaset suara yang diputar berulang kali.
Namun tiba - tiba lamunannya dibuyarkan oleh pertanyaan Rashid
"Jadi bagaimana?"
"Bagaimana apanya?" tanya Ayu yang bingung dan tak mengerti arah pembicaraan Rashid.
"Itu lho jawaban atas pernyataan cinta Abang? Apakah Neng merasakan hal yang sama ataukah sebaliknya?" tanya Rashid dengan gugup harap - harap cemas karena Ayu diam membisu. Apakah ia salah membaca isyarat yang dirasakan oleh istrinya terhadapnya? Ah kenapa ia buru - buru mengucapkannya?
"Hihihihi" Ayu malah tertawa geli melihat kegugupan suaminya. Apakah dia tidak percaya diri?
Melihat Ayu tertawa seperti itu, membuat Rashid cemberut.
"Huahahaha.." tawa Ayu semakin pecah.