"Apakah kepura - puraan pembelotan Teuku Umar diketahui oleh masyarakat umum? Sehingga penyamarannya bisa terbongkar oleh Belanda" tanya Ayu.
"Tidak, hanya orang terdekat yang mengetahuinya sehingga banyak rakyat yang menentangnya dan menganggap Teuku Umar sebagai pemberontak. Padahal ini strateginya agar mendapatkan akses persenjataan Belanda" kata pak Tarmizi.
"Kasian suami Cut Nyak Dhien, perjuangannya disalah artikan rakyatnya" Ayu bersimpati.
"Bisakah kita melihat sumurnya?" tanya Rashid yang mengalihkan pembicaraan supaya Ayu tidak semakin sedih.
"Boleh, silahkan, lewat sini" kata pak Tarmizi.
Mereka berjalan lalu sebuah pintu dibuka, ternyata bukan teras ataupun balkon yang mereka lihat di balik pintu, tapi sumur yang menyatu dengan balkon. Ternyata sumurnya tinggi dengan ketinggian 2 meter dan kedalaman sekitar 10 meter.
"Bukan hanya rumahnya tinggi, tapi sumurnya juga dibuat tinggi ya" komentar Ayu.