"Astaga..Cepat sekali" kata Ayu.
"Sejak Neng bilang mau menjilatnya, tentu saja dia menjadi semangat dan segera bangun lagi" kata Rashid.
"Tapi Neng tak tahu caranya" kata Ayu.
"Asalkan jangan digigit dan kegesek dengan gigi, apapun tak masalah. Silahkan Neng bereksperimen sendiri" kata Rashid.
"Baiklah, selamat makan" kata Ayu yang meniru perkataan Rashid kemarin malam.
Maka Ayu menundukan tubuhnya hingga Mr.P Rashid berada di depan wajahnya. Dihirupnya aroma disekitar kejantanan Rashid sebelum mencium bagian kepalanya dengan kecupan ringan beberapa kali. Penasaran, ditempelkan bibirnya di bagian batang lalu digesek - gesekan yang membuat Rashid bereaksi mengerang sebagai pertanda nikmat.
Hal ini membuat Ayu semakin berani, maka semakin digesekan bibirnya di semua bagian Mr.P hingga bagian kepalanya mengeluarkan sedikit cairan yang dihirup aromanya dalam - dalam oleh Ayu. Entah kenapa Ayu semakin menyukai aroma khasnya yang baginya terasa maskulin.
Lalu dijilatnya cairan itu, yang sedikit asam tak ada pahitnya. Ketika Ayu menjilat, erangan Rashid semakin jelas yang membuat Ayu mengerti bahwa Rashid sangat menyukai jilatannya di bagian itu. Maka Ayu menjilat lagi seluruh bagian kepala Mr.P lalu turun ke bagian batangnya.
Tak lama, Rashid langsung mendorong Ayu hingga Ayu terlentang dan Rashid berada di atasnya. Langsung dibukanya kaitan piayama tidur Ayu yang ada tali dibagian pinggang. Yang didalamnya hanya celana dalam saja tanpa beha yang membuat Rashid senang dan segera mengulum putingnya dengan rakus. Sedangkan tangan Rashid merobek celana dalam Ayu yang tipis dan diperiksanya kesiapan Ayu.
Ternyata Ayu telah siap, maka langsung dimasukinya Ayu, sebelum Rashid menggenjotnya, tak disangka Ayu malah membalikan tubuh mereka sehingga kini Ayu yang berada di atasnya.
"Kan sudah Neng bilang, kali ini Neng yang akan memuaskan Abang" kata Ayu.
"Kau sudah sangat memuaskanku Sayang.." kata Rashid yang menahan hasratnya untuk tidak mencapai puncak saat itu juga, tapi ditahannya demi kenikmatan Ayu.
"Owh tidak bisa begitu, Neng yang harus melakukan service terbaik hingga akhir" tekad Ayu.
Dengan kedua tangan bertumpu di dada Rashid, pinggang Ayu bergerak naik turun dengan lambat.
"Sayang.. Kalau mau memberikan service terbaik, sebaiknya gerakannya dipercepat, Abang sudah tak kuat lagi" kata Rashid.
"Masa? Bagaimana kalau begini?" kata Ayu yang Miss.Vnya malah meremas Mr.P Rashid dari dalam sehingga runtuhlah pertahanan Rashid lalu tubuh Rashid sedikit bergetar dengan Mr.P mengeluarkan air mani dan spermanya yang masuk ke dalam Miss.V Ayu dan terasa semburannya.
Setelah selesai, Ayu turun dari atas tubuh suaminya dan Rashid memeluknya dan berkata "Terima kasih Sayang. Servicenya tiada duanya". Tak terasa Rashid tertidur kelelahan.
Ayu senang bahwa dia berhasil membuat Rashid kehilangan kendalinya, berarti ia punya kekuatan untuk membuat suaminya bertekuk lutut kepadanya dan akan digunakannya untuk tetap mempertahankan suaminya supaya tidak akan meninggalkannya demi wanita lain.
Sebelumnya Ayu memang marah kepada Rashid dan wanita itu karena terlihat akrab dan mesra bagaikan sepasang kekasih yang sedang makan malam. Setelah pulang dan menjernihkan pikiran di kamar mandi, barulah ia sadar bahwa ia cemburu. Dan Ayupun memutuskan tidak akan marah - marah apalagi mengancam ketika melihat Rashid bersama wanita lain. Ia harus membuat Rashid hanya takluk kepadanya, janjinya dalam hati. Tapi kalaupun Rashid memiliki wanita lain, ia harus berusaha supaya Rashid tak bosan sehingga tetap mempertahankannya. Namun apabila Rashid meninggalkannya, maka ia harus rela melepaskannya. Sebelum hal itu terjadi, ia harus berjuang hingga segala cara akan dilakukannya.
Melihat ranjang mereka yang berantakan, dibersihkan sisa percintaan panas mereka yang menempel di seprai ranjang dan di tubuhnya beserta tubuh Rashid. Karena Rashid sudah tertidur dan ia tak ada tenaga untuk memindahkannya dan mengganti seprai,maka terpaksa Ayu ikut tidur dan mengecup kening Rashid sambil berkata "Selamat malam Sayang..Mimpi yang indah".
- * * * -
Rashid bangun jam 4 subuh, lalu membangunkan Ayu karena mereka ingin menikmati pemandangan ketika matahari baru terbit.
"Sayang.. Ayo bangun! Mandi dan shalat subuh yuk!" ajak Rashid.
"Hm.. Huam.. Jam berapa ini?" tanya Ayu.
"Jam 4" kata Rashid.
"Masih terlalu pagi. Tidur lagi aja, adzan juga belum kan?" tanya Ayu yang matanya masih terpejam lalu memeluk Rashid dan kembali tidur di dada suaminya.
"Hei.. Ingat kan obrolan kemarin pagi bahwa Abang ingin lihat sunrise? jadi hari ini kita akan melihat matahari terbit" keputusan Rashid.
"Gitu ya? Lupa" kata Ayu yang malah semakin erat memeluk Rashid.
"Ayolah bangun! Jangan sia - siakan momen ini" kata Rashid.
"Tapi Neng malas, masih ngantuk. Abang enak tidur duluan, lah kalau Neng malah yang gak bisa tidur jadi berkuranglah waktu bobo cantiknya" gumaman Ayu yang manja.
"Kalau mandi juga nanti segar lagi" kata Rashid.
"Hm.. mandiin aja sama abang" pinta Ayu manja.
"Hei.. Kalau dimandiin sama Abang, nanti bisa - bisa mataharinya keburu terbit duluan lho" kata Rashid.
"Biarin aja" kata Ayu ngasal.
"Wah wah wah.. Sayang sekarang sudah nakal ya, sudah berani menggoda Abang" kata Rashid.
"Apakah berhasil?" tanya Ayu yang membuka sedikit matanya dan melihat wajah Rashid sehingga mereka saling tatap dan saling melemparkan senyum.
"Ya berhasil. Baiklah Abang siapkan dulu airnya ya. Tunggu disini" kata Rashid dengan nada menggoda.
Lalu Rashid meninggalkan Ayu di ranjang menuju ke kamar mandi dan menyalakan air bathub serta mengatur air hangatnya pas di kulit. Setelah itu ia kembali lagi ke kamar. Ayu malah tidur lagi, maka diangkatnya Ayu ke dalam gendongannya. Entah Ayu tidur beneran atau masih sadar tapi malas membuka mata, tapi kepala Ayu menyandar di bahu Rashid.
Sesampainya di kamar mandi, tanpa membuka baju Ayu, Rashid menaruh Ayu di dalam bathub yang masih diisi air walaupun baknya belum penuh tapi air hangat ada di dalam bathub sehingga Ayu menjerit kaget karena tubuhnya basah oleh air keran.
"Abang tega.." teriak Ayu lagi.
"Hahahaha" Rashid tertawa, puas mengerjai istrinya.
"Nah sekarang sudah sadar kan? Cepetan mandinya nanti telat menyaksikan matahari terbit" kata Rashid.
Lalu Rashid ke bagian westafel dan cuci muka serta sikat gigi.
Ayu yang sudah sadar sepenuhnya dari rasa kantuknya, membalas jahilan Rashid dengan berdiri di bathub lalu melepaskan pakaiannya dengan gaya slow motion dan senyuman yang menggoda.
Posisi Rashid walaupun di belakang Ayu, tapi ia dapat melihat gerak gerik Ayu dari cermin westafel yang memanjang. Rashid hanya bisa menelan kerongkongannya yang tiba - tiba kering sambil memperhatikan gerakan istrinya membuka baju hingga telanjang bulat dan turun ke dalam bathub. Lalu kaki Ayu diangkat sebelah dengan tinggi ke atas memperlihatkan kakinya yang mulus.
Sedangkan Rashid memegang ujung westafel dengan cengkraman kuat menahan hasratnya yang terbangkitkan. Lalu Rashid tersenyum menghadap cermin yang senyumannya dapat dilihat oleh Ayu lewat cermin. Mereka saing bertatapan lewat cermin.
Tanpa diduga Ayu, Rashid melepas pegangannya di pinggir westafel dan tangannya pindah ke kancing atas dan membukanya secara perlahan hingga kancing terakhir dibagian bawah. Sekarang giliran Ayu yang menatap gerakan Rashid yang membuka kancing dan membuka atasan baju piamanya dengan gerakan sensual yang mengodanya bagaikan model pria majalah dewasa yang sedang membuka baju.
Ayu yang sebelumnya terbengong dan mulutnya terbuka, hanya matanya mengikuti setiap gerakan Rashid bagaikan orang terhipnotis, akhirnya setelah kesadarannya kembali, menutup mulutunya dan menelan ludah di tenggorokannya yang kering.
Untuk mengalihkan perhatiannya dari pemandangan indah di depannya, kepala Ayu semakin masuk ke dalam air bathub yang sudah banyak terisi air hingga hampir tumpah keluar. Beberapa detik kemudian, Ayu keluar dari air bathbub sehingga kini seluruh tubuh Ayu basah dan wajahnya menjadi lebih segar kembali.
Tanpa memandang Rashid, Ayu berdiri dan mengambil handuk yang diletakan di dekat bathub. Dililitkannya handuk itu ke tubuhnya lalu keluar dari bathub.
Ketika Ayu hendak keluar kamar mandi, Rashid menarik tangannya sehingga ia jatuh ke pelukan suaminya.
"Apa yang.." Sebelum kata - katanya semua terucap, Rashid membungkap mulut Ayu dengan mulutnya.
Tanpa melepas ciumannya, Rashid menarik kaitan handuk yang melilit tubuh Ayu sehingga handuk jatuh ke lantai dan kini Ayu tak berbusana. Didorongnya Ayu ke dalam shower hingga Ayu terperangkap di dinding di belakangnya sedangkan Rashid didepannya.
Kemudian diangkatnya kaki Ayu dan diletakan di pinggangnya berbarengan dengan kejantanannya memasukinya dengan mudah. Mereka bercinta kilat, namun mereka sangat menikmatinya dengan erangan Ayu disetiap genjotan Rashid yang brutal hingga mereka mencapai puncak bersama.
Setelah selesai, dimandikannya Ayu di shower sebagai permintaan maaf Rashid. Barulah mereka keluar dari kamar mandi dalam keadaan terpuaskan.