Chereads / Terjerat Kawin Kontrak / Chapter 72 - Pura - Pura Tenggelam Berakhir Bercinta di Kolam Renang

Chapter 72 - Pura - Pura Tenggelam Berakhir Bercinta di Kolam Renang

Ditempelkannya punggung Rashid ke tepi kolam, dan dipeluknya Rashid dengan sebelah tangan sedangkan sebelah tangan Ayu yang lain memegang tangga besi kolam supaya mereka berdua tidak tenggelam. Ayu bingung bagaimana caranya mengangkat tubuh Rashid keluar kolam karena dia tak ada tenaga untuk mengangkatnya.

Maka diperhatikannya dada Rashid, tapi tak terlihat dadanya naik turun sebagai tanda bernapas. Selanjutnya telinga Ayu didekatkan ke hidung dan mulut Rashid untuk mendengar suara tarikan dan hembusan napasnya, tetap tak terdengar. Tetapi samar - samar Ayu merasakan hembusan nafas Rashid di pipinya.

Lalu digencetnya tubuh Rashid ke dinding kolam supaya tubuh Rashid tetap mengambang di air supaya sebelah tangan Ayu yang tadinya memegang tubuh Rashid, berpindah posisi agar dapat memeriksa denyut nadi dibagian sisi leher Rashid. Ternyata denyutnya cepat. Untuk memastikan lagi, telinga Ayu didekatkan ke dada Rashid, dan benar saja terdengar detak jantung Rashid yang sangat cepat.

Selanjutnya sebelah tangan Ayu yang terbebas, menepuk - nepuk pipi Rashid tapi gak ada reaksi hingga Ayu menampar pipi Rashid dengan keras.

'Plak' Tiba - tiba Rashid mengaduh kesakitan.

"Aww.. Kenapa ditampar sih? Kejam banget. Harusnya kan diberi napas buatan kaya di film - film gitu" protes Rashid yang ternyata perbuatannya tadi untuk menipu Ayu.

Ketika dugaan Ayu terbukti bahwa Rashid menipunya, didorongnya Rashid ke samping sehingga kini tubuh Ayu menghadap tangga besi hendak keluar dari kolam renang, tapi Ayu malah diam saja di tempat, tidak berlanjut naik keluar kolam. Kepala Ayu menunduk dan tubuhnya sedikit berguncang.

Sebenarnya tamparan Ayu bagi Rashid tidak keras, tapi supaya membuat Ayu merasa bersalah, Rashid pura - pura kesakitan. Sebelumnya reaksi Ayu malah tak seperti dugaannya, ia mengira Ayu akan panik teriak - teriak minta tolong ke orang di sekitar mereka, Ahmad dan Mat akan segera datang, barulah Rashid akan menertawakannya karena berhasil menjahilinya, atau bahkan ia akan mendapatkan napas buatan.

Sekarang melihat Ayu yang diam saja mematung di tempat, membuat Rashid bingung. Dibalikannya tubuh Ayu sehingga menghadapnya tapi wajah Ayu tetap menunduk.

Ternyata Ayu menangis dalam diam, hanya bahunya sedikit berguncang akibat tangisannya itu. Hal itu membuat Rashid panik, tak tahu apa sebaiknya yang harus dilakukan. Melalui insting, segera dipeluknya tubuh Ayu ke dalam dekapannya.

"Maafin Abang, tadi Abang hanya becanda" kata Rashid dengan nada lembut membujuk. Lalu diusap - usapnya kepala dan punggung Ayu hingga guncangan tubuh Ayu mereda. Barulah Rashid melepaskan pelukannya dan diangkatnya dagu Ayu. Mereka saling bertatapan, mata dan hidung Ayu merah sembab akibat menangis. Walaupun mereka berada di kolam renang agak lama, tapi Rashid yakin bahwa Ayu tadi menangis dalam diam.

"Maaf ya" kata Rashid sekali lagi.

Tiba - tiba Ayu memukul pundak Rashid sambil berkata "Abang tega.. Tadi Neng takut sekali kalau Abang benar - benar tenggelam di kolam. Lain kali kalau becanda jangan keterlaluan!"

Rashid diam saja menerima pukulan istrinya berkali - kali hingga Ayu diam dan menangis lagi di dadanya untuk sesaat. Tanpa aba - aba, Ayu menarik kepalanya dan mencium Rashid dengan agresif bahkan bibir Rashid berdarah akibat gigitan Ayu di bibirnya, tapi Rashid tak protes bahkan ia membalasnya dengan sama agresifnya.

Dengan gerakan tak sabar, Ayu menarik kaos rajut yang dikenakan Rashid hingga memperlihatkan dada Rashid, Ayu lalu menggigit Rashid hingga meninggalkan cupang di dada suaminya. Walaupun sakit saat Ayu menggigitnya, Rashid diam saja. Biarkan saja istrinya menghukum dirinya dengan cara seperti ini, bahkan ia menikmatinya karena baru kali ini Ayu menjadi agresif terhadapnya.

Rashidpun menarik paksa gaun muslim Ayu yang ada kancing di bagian dadanya, namun gerakannya terhalangi oleh kaos rajut yang ternyata masih melekat di badan Rashid, dengan segera dibukanya kaosnya lalu disusul celana yang berada di bawah air. Setelah terlepas, barulah ia merobek pakaian yang dikenakan Ayu dan dilemparkan ke sembarang tempat di taman villa.

Hanya pakaian dalam yang melekat di tubuh, mereka kembali berciuman. Dengan gerakan tak sabar, ditariknya beha Ayu hingga tali dan kaitannya terlepas, lalu dilahapnya payudara Ayu bergantian berkali - kali hingga secara naluri Ayu menggesekan tangannya di bagian kejantanannya yang sudah mengeras dibalik celana dalam yang dikenakan Rashid.

Rashid melepaskan ciumannya dibagian payudara untuk membuka celana dalamnya dan celana dalam Ayu hingga mereka telanjang tak berbusana di dalam kolam renang. Dengan tak sabar, Rashid langsung menancapkan kejantanannya dengan gerakan cepat ke dalam liang kewanitaan Ayu dan langsung digenjotnya Ayu berkali - kali dengan gerakan maju mundur secara cepat.

Selama proses penyatuan itu, Ayu teriak kenikmatan dan kakinya dilingkarkan ke pinggang Rashid supaya kejantanan Rashid tak terlepas dan tetap berada di dalamnya. Air kolam bergerak beriak - riak bagaikan gelombang pantai di sekitar tubuh mereka akibat gerakan mereka selama bercinta.

Walaupun di samping mereka ada dua villa disamping kiri dan kanan, tapi Rashid menyewa 3 villa saling berdekatan. Sisi kanan dihuni oleh Mat dan sisi kiri villa dihuni Ahmad, mereka berdua berada di tengahnya. Hal ini supaya mereka mendapatkan privasi dan Ayu bebas berteriak selama mereka bercinta.

Nada yang dihasilkan Ayu terdengar sangat merdu di telinganya dan Rashid tak mau membungkamnya, biarlah Ayu berteriak sebebasnya yang berarti tandanya dia menikmati percintaan panas mereka, sama halnya seperti ia sangat menikmatinya. Biarlah pengawal mereka mendengar suara mereka, di dalam kamar villapun sepertinya suaranya bakal keluar juga karena temboknya digantikan oleh kaca, hanya kamar mandi saja berupa tembok yang menutupinya.

Setelah Rashid mengetahui kenikmatan bercinta, dan merasa ketagihan akan rasanya. Ia baru merasa memaklumi orang - orang jaman sekarang yang kehidupan seksnya sangat aktip hingga berganti - ganti pasangan bagaikan berganti pakaian saja.

Ia bahkan bersukur mereka cepat bertemu dan ia dapat segera manikahi Ayu secepatnya. Kalau mereka tidak bertemu, akankah juniornya bereaksi terhadap wanita lain selain Ayu? Dan ia tak bisa membayangkan bagaimana suatu saat mereka terpisah, akankah ia sanggup hidup tanpa Ayu? Sedangkan Ayulah kunci kebahagiaannya lahir maupun batin.

Setelah dua kali Ayu mencapai puncak, Rashidpun akhirnya menyusulnya memuntahkan semua spermanya masuk ke dalam rahim Ayu. Selama mereka bercinta di dalam kolam renang, Rashid yang berpegangan di tangga besi kolam supaya mereka tidak tenggelam. Setelah mereka selesai, Rashid langsung mengangkat tubuh Ayu keluar dari kolam renang.

Dibawanya istrinya masuk ke dalam villa ke ranjang mereka. Ayu mengira mereka bakal tidur, tapi ternyata Rashid mengambil tisu dan dilapnya alat kelamin Ayu dari sisa percintaan mereka sebelumnya lalu dijilatnya miss V dengan lidah Rashid dan sesekali mengigit ringan bibir bawah Ayu dekat liang kewanitaannya. Selama Rashid sibuk menjilatinya bagaikan menjilat es krim, tangan Ayu memegang seprai dan bantal yang berada disamping dan diatasnya. Tubuh Ayu sedikit mengangkat memberikan akses mudah supaya Rashid dapat menjilatnya tanpa kesulitan.

Tangan Rashid mengocok - ngocok liang kewanitaan Ayu hingga benar - benar basah sebagai tanda kesiapan Ayu menerimanya. Segera Rashid berjongkok dan menarik kaki Ayu ke atas dan ditancapkannya kejantanan Rashid secara lambat memasuki Ayu dan digenjotnya Ayu berkali - kali dengan gaya berbeda - beda di ranjang mereka.

Suara merdu Ayu dan per kasur yang berbunyi akibat percintaan panas mereka berdua, terdengar dari dalam kamar villa mereka hingga tembus suaranya keluar kamar sampai akhirnya Rashidpun berteriak ketika ia juga mencapai klimaksnya. Barulah Rashid jatuh menindih tubuh Ayu, mereka sama - sama kelelahan tapi mereka tak akan menukarnya dengan apa pun. Ketika Rashid akan mencabut kelaminnya dari kewanitaan Ayu, otot vagina Ayu mengencang seakan tak rela melepaskan alat kelamin suaminya.

"Ah.. enak sekali pijatanmu Sayang. Kalau kau masih memijitnya, bisa - bisa junior Abang akan bangkit lagi" kata Rashid.

"Benarkah? Apakah ada cara lain membangkitkan gairah Abang selain pijatan Neng?" tanya Ayu.

"Wah.. Sayang sekarang nakal ya. Pasti ketagihan nih" kata Rashid sambil becanda.

Tapi Ayu malah mengganggukan kepalanya sebagai jawabannya, walaupun gerakannya tak kentara. Rashid hanya terpukau akan jawaban jujur Ayu. Lalu dicabutnya kejantanannya dari kewanitaan Ayu, berdiri dan meninggalkan ranjang mereka.

Ayu merasa sedih ketika Rashid meninggalkannya, padahal tadi Ayu memberi kode bahwa ia masih ingin melakukannya lagi. Apakah isyaratnya tidak terbaca oleh Rashid? Atau suaminya tak mau melayani lagi malam ini? Atau dia kelelahan? Tanya Ayu dalam hati.