Chereads / Cinta Sang Monster / Chapter 65 - SERPIHAN

Chapter 65 - SERPIHAN

Torak sangat jarang berurusan dengan para pejuangnya, dikebanyakan wakktu, Raphael dan Calleb lah yang akan menangani mereka. Torak hanya mengenal pejuang pribadinya, yang kebanyakan dari mereka adalah Lycan.

Maka dari itu, dia sama sekali tidak mengingat Mathias.

"Sesuatu terjadi pada pasangan Mathias. Dia telah menghilang selama dua hari sebelum penyerangan tersebut." Raphael menginformasikan sang Alpha.

"Kami telah menginvestigasi mengenai apa yang terjadi padanya dan pada teman- teman dekat keduanya, mereka berkata; pasangan Mathias telah diserang secara brutal oleh beberapa werewolf di hari yang sama ketika Jenedieth melarikan diri dari penjara. Sejak saat itu, Mathias tidak seperti dirinya sendiri." Calleb menambahkan.

Torak mencerna informasi ini dikepalanya, mencoba untuk meletakkan kepingan- kepingan informasi ini secara runtut. Dengan diamnya Torak, ini merupakan tanda bagi mereka berdua untuk terus berbicara.

"Ini bisa dimengerti, kenyataan bahwa dia baru saja kehilangan pasangannya telah membuat kepribadiannya berubah." Calleb adalah yang berbicara saat ini. "Tapi, ketika kami menginvestigasi tempat dimana pasangan Mathias telah diserang, aku menemukan ini." Dia mengambil sesuatu dari kantong celananya dan menyerahkannya pada Torak.

Ini merupakan serpihan emas yang bersinar di bawah cahaya lampu. Torak memegang benda kecil berkilau itu dengna kedua jarinya.

"Sisik Naga." Torak mengenali serpihan ini.

"Kami pun berpikir begitu," Raphael berkata. Dia sedikit terlihat gelisah dengan konfirmasi dari Torak. "Setelah bertahun- tahun ini, para manusia Naga telah berusaha untuk tidak menarik banyak perhatian, tapi selama perang antara Lycanthropes dan Demon berlangsung, mereka memberikan kesetiaan mereka pada Demon."

"Dan ketika mereka mendapat kabar kalau perang akan berakhir dengan kekalahan dari pihak Demon, semua manusia Naga berubah haluan…" Calleb melihat Raphael. "Aku membaca semua itu, apakah itu benar?"

Biar bagaimanapun juga, Lycan muda ini belum hidup terlalu lama untuk mengetahui cerita aslinya. Diantara mereka bertiga, satu- satunya Lycan yang masih hidup dan mengalami peperangan, hanyalah Torak.

"Mereka lebih licik daripada itu." Torak tidak memberikan penjelasan mengenai kata- katanya ini, dia hanya memberikan kembali serpihan emas dari sisik naga tersebut kepada Raphael. "Atur pertemuanku dengan pimpinan mereka, aku ingin penjelasan."

Sungguh sangat berani bagi mereka untuk melewati wilayah kekuasaannya dan membunuh orang- orangnya. Ini adalah suatu pembangkangan dan Torak menginginkan retribusi.

Setelah mengatakan itu, Torak membuka pintu kamarnya dan menghilang dibaliknya.

"Jadi, kita akan bertemu dengan Pimpinan mereka?" Calleb menaikkan alisnya. "Aku dengar para Naga itu tidak memiliki perangai yang baik."

Raphael kemudian melihat sang Gamma dan memutar matanya. "Tidak peduli seberapa buruknya perangai mereka, mereka tidak ada apa- apanya jika dibandingkan dengan Alpha kita."

Calleb bergidik ketika dia mengingat betapa mudahnya Torak menghancurkan kepala Mathias. "Kamu benar."