Chereads / Cinta Sang Monster / Chapter 51 - GADIS MUDA DI DALAM RUANG KANTOR

Chapter 51 - GADIS MUDA DI DALAM RUANG KANTOR

Sepanjang perjalanan dari desa Raven menuju kota Oriole, Raphael dan Torak membicarakan mengenai bisnis, topik yang Raine tidak mengerti.

Maka dari itu, sebagian besar waktunya, Raine habiskan dengan menatap keluar jendela, dia tidak pernah merasa sangat aman dan senang selama beberapa ahun terakhir ini.

Kemudian, matanya menangkap sebuah surat kabar di dekat Torak, judulnya membuat Raine penasaran dan mengambilnya untuk kemudian dia baca.

"CEO TORAK DONOVAN MEMILIKI HUBUNGAN TERLARANG DENGAN GADIS DIBAWAH UMUR." Ini merupakan judul utama dari surat kabar tersebut.

Raine masih berusia tujuh belas tahun dan dari segi hukum, dia masih dibawah umur, sementara Torak… Raine tidak tahu berapa umur dirinya, dia terlihat sangat muda untuk menjadi CEO, tapi biar bagaimanapun juga, dia adalah pria dewasa, yang terlihat seperti berusia di akhir dua puluhan.

Tapi, ini tidak masalah, karena ulang tahun Raine akan terjadi beberapa bulan setelah ini. Sebenarnya, Raine sangatlah dewasa bagi gadis seusianya.

Pengalaman mengajarkannya segalanya dan membuat pikiran Raine menjadi lebih dewasa.

Tapi, Torak dan Raphael sepertinya tengah membicarakan hal ini. Entah bagaimana, permasalahan ini telah membuat masalah di perusahaan Torak dan mereka pergi ke kota Oriole untu menyelesaikan masalahnya.

Sebelum Raine dapat membaca lebih lanjut apa yang tertulis di surat kabar, Torak mengambilnya dari tanganya. "Kamu tidak perlu membaca ini," dia berkata dengan lembut dan melemparkan Koran tersebut ke kursi depan dimana Raphael tengah duduk di samping pengemudi.

Raine mengerutkan keningnya dan menulis sesuatu di ipad nya. [Apakah aku telah membuatmu berada di dalam masalah?] dia melihat Torak dengan matanya yang bersinar terang dan penuh kekhawatiran.

"Tidak, kamu tidak akan pernah menjadi masalah bagiku, my love." Torak mengusap pipi Raine dengan ujung jarinya. "Tidak akan pernah."

Raine dapat mendengar ketulusan di dalam suara Torak dan dia serius dalam setiap kata- kata yang dia ucapkan.

Anehnya, setiap kali Raine bersama Torak, segala memori buruknya, segala ketakutan yang dia rasakan dan segala rasa sakit selama waktu- waktu yang di habiskan di rumah sakit jiwa, perlahan menghilang hanya dengan kehadiran Torak.

Faktanya adalah; semua ini terjadi hampir seperti keajaiban, tapi kalau Raine berpikir kembali tentang ini, keberadaan Torak dan jenisnya juga sangat tidak masuk akal.

Maka dari itu, Raine tidak dapat memahaminya, hal yang dia ketahui sekarang, selama dia bersama pria disebelahnya, dia akan merasa aman, Torak akan selalu menjaganya apapun yang terjadi.

Raine tidak tahu bagaimana dia mengetahuinya, dia hanya merasa seperti itu. Dan hal itulah yang akan selalu Torak lakukan.

Dibutuhkan waktu tiga jam sebelum mereka akhirnya sampai di depant gedung pencakar langit paling tinggi di kota milik Donovan.

Mobil tersebut melaju ke arah basement dan diparkir di tempat yang memang hanya dikhususkan untuk Torak. Disebelah tempat mobil Torak terparkir, ada sebuah lift pribadi yang akan membawa mereka langsung ke kantor Torak di lantai delapan puluh satu.

Kantor Torak sangatlah simple dan terorganisasi dengan baik. Ada sebuah floor- to- the ceiling- window di salah satu sisi yang menunjukkan betawa luar biasanya seluruh kota dan di salah satu sisinya lagi ada sebuah tembok putih.

Raine mulai berpikir kalau Torak sangat senang menjadi 'pemerhati'.

Ada dua sofa besar di tengah ruangan sementara meja Torak berada di sisi lain dari lift tersebut, jadi dia akan dapat melihat seluruh ruangan ini, entah seseorang akan datang dari lift atau dari pintu.

"Rapat akan dimulai dalam empat puluh menit di lantai tujuh puluh tujuh," Raphael menginformasikan Torak. "Aku akan memeriksa persiapannya."

Dengan itu, Raphael meninggalkan Torak dan Raine sendirian.

"Bawakan aku segelas susu hangat," Torak berkata melalui intercom sementara Raine sedang duduk di sofa, membaca majalah.

Sebuah suara manis dari seorang wanita menjawab dari ujung lain telepon.

Setelah Torak memutuskan telepon, dia berjalan menuju Raine dan mengusap kepalanya, "aku akan berada disana kalau kamu membutuhkan aku." Dia menunjuk ke mejanya, sepertinya Torak memiliki banyak hal yang harus dia kerjakan.

Raine tersenyum dan melanjutkan untuk membolak- balik majalah di tangannya ketika tidak beberapa lama kemudian pintu terbuka.

Dari luar, seorang wanita muda dengan senyum yang menawan dan rok yang sangat pendek masuk ke dalam ruang kantor, dia membawa sebuah nampan dengan segelas susu di atasnya.

Senyumnya sedikit goyah ketika dia melihat punggung Raine.

Dia adalah gadis yang sangat muda!

Apakah dia adalah gadis muda yang sedang di bicarakan?

Sang sekretaris melamun dan termangu.