Chereads / Cinta Sang Monster / Chapter 48 - AMARAH

Chapter 48 - AMARAH

"Panggil Sapphire kemari, coba lihat apakah dia bisa melakukan sesuatu pada mereka," Torak menginstruksikan.

"Ya, Alpha." Jimmy mengangguk dan keluar dari ruangan.

Sapphire adalah kepala penyembuh di desa Raven, dia sangat jarang tampil di depan umum, tpai kalau dia muncul maka situasinya sudah pasti akan sangat kritis.

Karena korban- korban tidak bisa melakukan apapun kecuali menatap kosong, hanya ada dua penyembuh di dalam ruangan, ketika mereka selesai melakukan pemeriksaan, salah satu dari mereka yang berambut pendek, berjalan dengan hati- hati menuju Torak.

"Alpha, kalau ini adalah Succubus, maka tidak ada yang dapat kita lakukan pada mereka," dia berkata lamat- lamat, melirik ke arah orang- orang tersebut melalui bahunya.

"Apakah hanya mereka korbannya?" Torak bertanya pada sang penyembuh tanpa menatapnya.

"Ada dua belas werewolf yang telah mati." Penyembuh muda itu menundukkan kepalanya lagi dengan penyesalan. Sangat terlambat bagi para penyembuh, ketika mereka sampai, beberapa korban telah mati.

Calleb menggeram dengan suara dalam saat dia mendengarnya, sesuatu seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Ini merupakan kali pertama bagi mereka untuk diserang di wilayah kekuasaan mereka sendiri.

Torak menyapukan pandangannya keseluruh ruangan untuk terakhir kalinya sebelum dia berbalik dan melangkah keluar pintu.

Bagi dunia luar, Torak adalah Alpha yang berhati dingin dan ditakuti serta sedikit bicara, monster legendaries yang pernah membuat Dunia Astral kelimpungan dengan aksi brutalnya.

Sang Donovan.

Lycan yang dikutuk.

Perusak yang hidup.

Torak berderap menuju lantai bawah dan berjalan menuju tangga lain ke arah basement, dimana sel- sel penjara berada.

Tempat ini sangat gelap dan suram dengan perasaan depresi yang menggantung di udara, satu- satunya cahaya di koridor adalah yang datang dari obor- obor abad pertengahan yang berjajar sepanjang tembok batu.

Orang lain akan berpikir kalau mereka telah bepergian melintasi waktu ke masa ratusan tahun lalu, pada saat mereka sampai disanna, tidak ada satu halpun yang memperlihatkan modernisasi waktu kini.

Semua werewolf, yang berdiri berjaga, menundukkan pandangan mereka ketika mereka bertemu mata dengan Torak, melihat langsung ke dalam mata sang Alpha merupakah suatu tantangan bagi Lycan dan hal terakhir yang mereka inginkan adalah menantang Alpha- nya.

Namun, bahkan tanpa pengetahuan tersebut, dominan aura dari sang Supreme Alpha sudah cukup untuk membuat mereka patuh.

Sinar matahari tidak bisa masuk ke tempat itu dan maka dari itu ada bau jamur dan lumut yang mendominasi penciuman mereka.

Bau ini membuat mereka kesal dan Calleb terus- menerus menggosok hidungnya berkali- kali.

Tapi, Torak tetap tidak terganggu dan berjalan dalam keheningan dengan Calleb berjalan dibelakangnya sebelum akhirnya mereka berhenti di akhir koridor.

Dua orang penjaga menyapa mereka dan membuka pintu besi dari sel penjara.

Ini merupakan sel dimana mereka menahan Jenedieth. Di lantai, dua rantai perak yang sebelumnya digunakan untuk menahan Jenedieth telah terbelah menjadi dua.

Siapapun yang melakukan ini sudah pasti bukanlah Lycan ataupun werewolf karena kaum mereka tidak dapat bertahan dengan silver.

Melihat hal itu, mata Torak menggelap, warna mata biru lautnya berkedip dengan warna hitam, dia mengertakkan giginya untuk menahan amarah yang meluap.

Torak seharusnya membunuh wanita itu pada saat dirinya membunuh ayahnya karena berusaha menyakiti Raine sebelum makhluk lain mengambil dirinya untuk apapun alasan yang mereka miliki.

Semakin lama mereka berada disana, monster di dalam diri Torak semakin tidak tenang, cakarnya yang tajam mengancam untuk keluar dari ujung- ujung jarinya.

"Kita kembali," Torak berkata dengan dingin.