Rupanya para penyihir ikut bersama rombongan itu selagi mereka merapalkan kutukan, serta para vampir yang terlihat sangat bersemangat untuk meraih tubuh Raine, merasa terpanggil oleh aroma darahnya.
Sulit bagi Raine untuk fokus selagi musuh berada di setiap sudut dan mengepung Raine yang berada di tengah-tengah mereka.
Raine menyaksikan Serefina yang sedang berusaha untuk memantulkan setiap mantra dan kutukan dari para penyihir kegelapan.
Di tengah geraman, suara tulang-tulang hancur yang memekakkan telinga dan juga ledakan dari bola api, Aeon mendekati Raine.
Dia kembali menjulurkan tangannya dengan tergesa-gesa. "Berikan aku burung itu sekarang juga jika kau masih ingin Torak selamat, karena jika lebih lama lagi, aku bahkan tidak tahu apakah kita mampu selamat dari serangan ini."
Raine melihat ke arah mimpi buruk yang sangat mengerikan di sekitarnya dan juga darah.
Darah.
Ada banyak sekali darah yang tumpah di tempat itu.
