Tidak ada air mata maupun rengekan, ada sesuatu yang berbeda di dalam dirinya, dia terlihat lebih tegar dan tidak menunjukkan rasa takut seperti yang biasa dia tunjukkan.
Raphael menatap punggung Raine, sikapnya yang seperti ini memang sesuai dengan apa yang dia harapkan suatu hari terjadi, untuk memiliki persona sebagai seorang Luna, seperti apa yang ditunjukkan Raine saat ini.
Namun, ketika Raine sudah memiliki persona tersebut, Raphael justru berpikir bahwa sikapnya itu terlihat sedikit menakutkan, ia menyaksikan sendiri bagaimana perbuhana Raine dalam rentang waktu selama ini.
Raine berubah di bawah pengawasannya, dari seorang gadis yang sangat mudah ketakutan dan tidak mampu berbicara di depan banyak orang, hingga menjadi gadis yang tega membunuh temannya sendiri, bahkan tanpa meneteskan air mata.