"Ada apa? Kau tidak percaya dengan ucapanku?" Adair menatap Raine penuh kemenangan. "Kenapa tidak kau tanyakan sekeliling tentang itu? Kau pasti akan tahu bahwa itu adalah faktanya."
Mendadak Raine malah tertawa setelah mendengar apa yang baru saja disarankan oleh Adair. Ia tertawa dengan puas dan ini membuat senyum kebanggaan Adair berubah menjadi pandangan kemarahan, tatkala Raine mencibir Adair. "Berhenti tertawa! Memangnya ada yang lucu?! Kalau kau tidak mempercayaiku, kau boleh tanya orang lain di sini!"
Di akhir tawanya, Raine menyeka air mata di ujung matanya. "Aku tidak perlu melakukan hal itu, kenapa kau beranggapan aku mau susah payah menanyakan sekeliling akan hal yang sepele seperti itu?" kegembiraan seolah menari di kedua matanya ketika menambahkan. "Aku tidak mau membuang waktu berhargaku untuk hal seperti itu."
"Kenapa? Kau takut untuk menerima kenyataannya?" Adair mengolok-oloknya, ia mulai merasa tak sabar.