Pandangan mata Torak berubah menjadi lembut saat wajah Raine yang tertidur berada sejajar dengan garis pandangnya. "Hmm, aku akan mengajaknya."
"Bukankah itu sangat berbahaya baginya? Kita akan bertemu makhluk lain yang, secara harfiah, haus darah. " Calleb mengerutkan kening, kekhawatiran tertulis di raut wajahnya.
"Karena hal itulah, pastikan semuanya aman terkendalidi pertemuan esok hari." Torak berkata singkat lalu membanting pintu tepat di depan wajah Calleb yangmembuat sang Gamma tercengang hingga dirinya hanya dapat berdiri dengan canggung di belakangdaun pintu.
'Ugh! Torak semakin hari semakin tidak masuk akal … ' gerutunya dalam hati.
Setelah menerima laporan singkat Calleb Torak melangkah menuju ranjang mewah di kamar yang luas itu untuk membelai kepala Raine dengan lembut.
Sejujurnya ia sangat enggan mengajak Raine bersamanya untuk menemui Dmitri.