Raine dapat melihat kilatan kesedihan di mata sang penyihir, meskipun hal itu hanya berlangsung selama dua detik sebelum ia dapat mengembalikan penguasaan dirinya dan melanjutkan tingkah lakunya yang angkuh.
Sambil mengangkat bahunya Serefinamelontarkan sebuah ucapan bernada dingin. "Tentu saja, siapa juga yang sama sekali tidak berkembang dalam hidupnya?
Raine benar-benar ingin menampar dahi sang penyihir karena komentar dinginnya. Selain karena sikap buruknya, Raine jengkel terhadap Serefina karena bahkan untuk ayahnya sekalipun ia tak mampu mengatakan hal yang baik. Ia harapsetidaknya Serefina mampu menunjukkan emosi wajar layaknya manusia normal, setidaknya sesekali.
Namun pada akhirnya Serefina tak akan mampu memenuhi harapan Raine. Pertama, ia sama sekali bukanlah manusia normal, dan kedua, Raine ragu, bahkan di kalangan penyihir sekalipun, sikap Serefina bisa dianggap normal. Ia memiliki lidah yang beracun dan perkataan yang penuh kebencian.