"Apakah kau marah?" Torak menyelipkan sehelai rambut Raine ke belakang telinganya sambil menatap ekspresi Raine.
"Tidak." Raine menatap Torak dengan keras kepala. "Aku kesal."
Dengan itu Torak tertawa terbahak- bahak. Ini adalah kesempatan langka bagi seseorang seperti Torak untuk tertawa seperti itu. Untunglah tidak ada seorang pun di koridor ini, atau kalau tidak, akan sangat berdansak untuk dilihat, menyaksikan CEO berdarah dingin dari Perusahaan Donovan tertawa begitu lepas.
"Mengapa kau tertawa?" Raine memukul lengan atas Torak.
"Baiklah, aku mengerti. Kau tidak marah, hanya kesal." Torak memasang kembali topengnya dan mencium kening Raine. "Apa kau masih ingin di sini?"
"Tidak." Raine tidak ingin tinggal di sana lebih lama lagi. Dia benar- benar kesal dengan wanita itu dan dirinya sendiri.
"Apa kau tidak ingin berdansa denganku?" Torak menawarkan.
"Berdansa?" Raine mengerutkan kening. "Tapi, mereka bilang kau tidak berdansa…"