I am a wolf and she, my moon.
-Anonymous-
***
Langit masih gelap, tapi hujan telah berhenti.
Saat pada akhirnya mereka keluar dari panti asuhan, dua mobil hitam sudah menunggu mereka di gerbang masuk.
Anne bersikeras untuk mengantarkan mereka, sementara Ny. Lang memilih untuk melanjutkan tidur malamnya.
Angin malam setelah hujan sangatlah dingin, tapi sepertinya tidak memiliki efek apapun terhadap Torak dan Raphael, sementara Calleb sudah berubah kembali menjadi wujud serigalanya dan telah pergi lebih dulu.
Lantai di koridor sangatlah licin karena cipratan air hujan dan Raine hampir terpeleset beberapa kali, untungnya, Torak sangat sigap untuk menangkapnya.
Raine, kamu harus memperhatikan sikapmu dan jangan memberikan masalah untuk Tuan Donovan." Anne memperingatkan Raine dengan tegas, dia telah terbiasa untuk mengancam Raine sejak pertama kali gadis ini datang ke panti asuhan. "Kamu harus tahu diri dan tidak membuat malu Tuan Donovan. Mengerti?"
Raine tetap menatap lantai licin di bawahnya, berhati- hati agar tidak terpeleset lagi. Dia sudah terbiasa dengan cara Anne berbicara padanya, jadi Raine tidak begitu memperhatikan apa yang Anne katakan ketika dia menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Dia dapat melakukan apapun yang dia inginkan. Bahkan kalau dia mau meratakan tempat ini, aku tidak akan menolak, dia hanya butuh mengatakannya saja." Torak menjawab dengan dingin. Dia melingkarkan tangannya ke sekeliling pinggang Raine untuk membantunya berjalan dengan lebih stabil.
Di lain sisi, Anne tertawa dengan masam ketika dia mendengar pernyataan Torak, Anne berpikir kalau itu hanyalah sebuah lelucon yang sangat berani.
Tapi, hal yang tidak dia ketahui adalah; Torak serius dalam setiap kata- katanya.
Ketika gerbang utama sudah tinggal seratus meter lagi, mereka melihat Calleb dalam wujud manusianya, tengah berlari- lari kecil menghampiri mereka sambil membawa selimut dan jaket kulit.
"Pak." Calleb berhenti tepat di depan Torak dan memberikan selimut pada Torak yang kemudian membungkus tubuh Raine dengan selimut hangat tersebut, setelah itu Torak mengenakan jaket kulit untuk dirinya sendiri, menutupi bajunya yang basah.
Raine mendongakkan kepalanya untuk menatap Torak dengan ekspresi terkejut yang Torak pikir sangatlah lucu, dia kemudian merapatkan selimut tersebut sebelum menggendong Raine dan membopongnya menuju mobil yang telah menunggu mereka.
Calleb meringis begitu melihat bagaimana Ekspresi Anne berubah di saat dirinya melihat bagaimana Torak memperlakukan Raine.
Seorang CEO, bilyuner, tengah menggendong seorang mantan pasien rumah sakit jiwa? Siapa yang akan percaya akan hal ini? tapi, ini benar- benar terjadi!
Raphael dan Calleb kemudian meninggalkan Anne yang masih terkejut tidak percaya, mereka tidak mengatakan apapun ketika keduanya berjalan menjauh.
'Dibungkus' seperti hotdog, Raine tidak bisa membebaskan dirinya sendiri, dia melihat Torak dengan tatapan bertanya yang Torak langsung pahami. "Lantainya sangatlah licin, aku tidak mau kamu terluka."
Raine tidak bisa untuk tidak menggigit bibirnya, walaupun perasaan hangat dan dilindungi yang diberikan oleh Torak padanya, Raine masih merasa sedikit aneh dengan kedekatan mereka.
Namun, tidak ada satu orangpun yang pernah mendekatinya dan memegangnya begitu penuh perhatian selama delapan tahun terakhir ini, seperti yang dilakukan Torak
Dengan hati- hati, Torak menurunkan Raine ke dalam mobil SUV hitam yang telah menunggu mereka, dia meletakkan Raine di kursi penumpang, di samping kursi pengemudi dan memakaikan seat belt padanya.
Setelah itu, Torak berjalan memutari mobil dan duduk di belakang kemudi sementara yang lainnya, yang datang bersama dengan Calleb, mengambil mobil yang berbeda, termasuk Raphael dan Calleb.
Ini merupakan pertama kalinya bagi Raine meninggalkan panti asuhan setelah dia tiba disini. Maka dari itu, dia menjadi sangat gugup.
Raine telah melihat bagaimana Calleb berubah wujud dari serigala abu- abu menjadi manusia dan orang- orang ini tidak terlihat seperti manusia normal, atau mungkin mereka memang bukan manusia pada umumnya?
Raine melirik ke arah Torak yang mulai menyalakan mesin mobil dan membawa mereka keluar dari area panti asuhan.
Apakah dia sama seperti Calleb? Dapatkah dia berubah menjadi serigala? Apakah dia akan menyakitiku? Banyak pertanyaan yang berputar di kepala Raine.
Tanpa Raine sendiri sadari, dia telah menatap Torak untuk waktu yang cukup lama.
Di sisi lain, Torak merasakan sorot penasaran dari tatapan Raine padanya, tapi ketika Torak balik menatapnya, Raine justru menundukkan pandangannya, menyembunyikan wajahnya di balik rambutnya yang tergerai seperti sutra sebelum akhirnya dia menarik hoodie dari sweater yang dia pakai ke atas kepalanya.
Raine benar- benar menyembunyikan dirinya dari tatapan Torak.
Sangat jarang sekali bagi Raine untuk menatap orang lain tepat di mata mereka karena dia takut melihat bagaimana orang- orang tersebut menilai dirinya dan tatapan mencemooh dari mata mereka.
Torak menghentikan mobil.
Genggaman Raine di selimutnya menjadi lebih erat. Raine bingung, apakah dia telah melakukan kesalahan? Dia dapat merasakan ketika Torak mengulurkan tangannya ke arah dirinya.
Apakah dia akan memukulku? Raine gemetar dengan pemikirannya itu.
Di sisi lain, Torak menarik hoodie dari kepala Raine dan dengan lembut menyelipkan helaian rambutnya ke belakang telinganya.
"Jangan." Torak berkata dengan tegas, "Aku ingin melihatmu, jangan bersembunyi…"