Chereads / Cinta Sang Monster / Chapter 10 - KEBISUANNYA (2)

Chapter 10 - KEBISUANNYA (2)

They hurt you then they act like you hurt them and because no one listens so she gives up.

She just sits there in silence.

-Anonymous-

***

"Aku pikir Raine butuh berganti pakaian sebelum dia terkena flu." Raphael menunjuk baju dan celana Raine yang telah basah.

Torak menatap tajam pada Raphael yang secara terus menerus ingin mengirim Raine menjauh darinya, tapi untuk hal satu ini, dia setuju. "Ya, kamu butuh berganti pakaian." Dia menggerutu.

Dengan enggan, Torak melepaskan tubuh Raine yang telah menggigil karena kedinginan dan ketakutan, dengan cepat dia bersembunyi ke balik tubuh Anne.

Raine tidak segera pergi untuk berganti pakaian, tapi dia justru melihat pada Anne, meminta izin darinya. Hanya setelah Anne mengangguk setuju, Raine melangkah pergi.

Torak sama sekali tidak menyukai ini.

Kenapa Raine harus meminta ijin terlebih dahulu sebelum dia pergi?

"Raine, aku pikir, kamu melupakan sesuatu." Raphael mengangkat kantong plastic putih yang berisi obat- obatan yang telah dirinya beli sebelumnya.

Raine berhenti dan melihat pada Raphael, tapi tidak membuat gerakan untuk mendekati pria tersebut. Mungkin dia masih takut kalau Torak berubah pikiran dan menangkapnya lagi.

Sesekali, Raine juga akan melirik ke arah Calleb. Gesture ini semakin menguatkan dugaan Calleb tadi, yang menyebutkan kalau Raine dapat melihatnya dalam wujudnya ini.

Torak merampas kantong plastic dari tangan Raphael dan melangkah menuju Raine.

Raine menjadi tegang seolah mempertimbangkan untuk melarikan diri, tapi Torak dengan cepat mengambil tangannya dan menyerahkan kantong plastic berisi obat tersebut. "Ganti pakaianmu, kita akan segera pergi," dia berkata.

Torak dapat melihat kebingungan dan ketakutan di dalam mata Raine saat dia menggenggam kantong plastic di tangannya dan langsung pergi, memutuskan sentuhan diantara mereka.

Torak menarik napas dalam untuk menenangkan monster di dalam dirinya yang sangat ingin mengejar Raine dan bersamanya.

[Ikuti dia.] Torak berkata melalui mind link kepada Calleb yang sedang asyik mengejar ekornya sendiri.

Sang serigala abu- abu berdiri di atas keempat kakinya dan mulai berjalan santai menuju arah kemana Raine telah pergi.

***

Di dalam kantor, Anne meninggalkan Torak dan Raphael bersama seorang wanita tua dengan kacamata bulat yang duduk manis di atas hidungnya, dia berkata kalau dia akan mengecek Raine.

Wanita tua itu terlihat memberengut karena tidur malamnya telah terganggu.

Namun, tidak juga Torak ataupun Raphael yang memberikan perhatian pada detail ini. Mereka harus menyelesaikan permasalahan ini secepat mungkin.

Ini sudah sangat sopan bagi mereka untuk mau berurusan dengan segala dokumen pengadopsian dan mengikuti peraturan yang berlaku daripada membawa Raine tanpa permisi.

Ny. Lang, wanita yang memiliki otoritas di panti asuhan ini, terlihat kesal ketika dia menyerahkan seluruh dokumen yang harus di tanda tangani.

"Tuan Donovan, anda masih harus menghadiri sesi konseling." Ny. Lang memegang dokumen yang berisi data diri Rained ketika menjelaskan procedure pengadopsiannya.

"Sya harus segera kembali ke kota Red River pagi ini juga dan saya akan membawa Raine bersama saya, prosedur selanjutnya akan ditangani oleh orang- orang kepercayaan saya." Torak memberikan keputusan akhirnya seraya mengambil dokumen dari tangan Ny. Lang dengan tidak sabar.

Dia duduk di atas sofa dan membiarkan Raphael yang mengatasi wanita tua yang kesal di hadapan mereka.

Sementara Raphael dan Ny. Lang sedang membahas proses pengadopsian, Torak membolak- balik dokumen mengenai Raine.

"Dia berada di rumah sakit jiwa selama tiga tahun?" Torak mempertanyakan pertanyaan ini sambil memegang laporan di tangannya.

"Ya, Raine baru saja dikeluarkan dari sana satu tahun lalu." Ny. Lang berkata. Dia mendorong kacamatanya sambil melanjutkan. "Raine tidak pernah berbicara semenjak dia berada disini."

"Apa yang terjadi padanya?" Raphael ikut bertanya.

"Berdasarkan laporan yang saya terima, di umur delapan tahun, Raine kehilangan orang tuanya, setelah itu ada keluarga yang sangat dekat dengan keluarganya dulu yang mengadopsinya, tapi keluarga tersebut menemukan sesuatu yang salah dengan Raine dan menempatkannya di rumah sakit jiwa."

"Untuk alasan apa?" Raphael kembali bertanya, walaupun untuk suatu alasan, dia tahu apa jawabannya.

Ny. Lang mengangkat bahunya. "Mereka terus mengatakan kalau Raine terus menerus mengatakan tentang sesuatu yang sama sekali tidak masuk akal."

"Seperti halnya?"

"Raine terus menerus mengatakan sesuatu tentang makhluk- makhluk mengerikan di sekelilingnya dan ada satu diantara mereka yang ingin membunuhnya."

Raphael melirik Torak yang telah mengencangkan genggamannya pada dokumen di tangannya, rahangnya menutup rapat ketika dia mendengar ada makhluk supernatural yang memburu Raine dan manusia bodoh itu justru menepatkannya di rumah sakit jiwa.

"Keluarga yang mengadopsi Raine tidak ingin membawa Raine kembali bersama mereka, jadi peraturan meletakkan Raine di panti asuhan ini." Ny. Lang mendesah. "Boleh aku tahu kenapa kalian sangat ingin mengadopsinya?"

Raphael baru akan menjawab, tapi Torak berkata lebih dulu. "Saya berhutang budi cukup besar pada ayahnya, jadi saya bermaksud membayar ini."

Sepertinya Ny. Lang hanya bertanya pertanyaan tersebut karena rasa penasaran saja, bukan karena dia benar- benar peduli untuk bertanya lebih detail.

Justru kelihatannya dia merasa lega karena ada seseorang yang ingin mengambil Raine.

Sejujurnya, Ny. Lang sedikit takut dengan kelakuan Raine. Gadis itu terkadang terlihat mengerikan…

Torak tidak suka melihat antipati di mata Ny. Lang yang dia tunjukkan ketika mereka membicarakan mengenai pasangan jiwanya.

Secara tidak sadar, Torak mengeluarkan geraman yang mengejutkan wanita tua itu.

Raphael berdehem, membersihkan tenggorokkannya untuk mencairkan suasana yang canggung tersebut ketika Anne berjalan masuk ke dalam ruangan.

"Dimana Raine?" Torak berdiri, waspada ketika dia mendapati Anne datang sendirian.