Cuplikan yang kemarin...
Setelah banyak perasaan sedih yang menimpa Pansy di kelas tiga, gara gara Delta. Dia mulai mempunyai kepribadian ganda yang pura-pura polos dan tidak mengerti apapun. Kehidupan kelas tiga Pansy terasa lama setelahnya dia naik ke kelas empat.
~*****~
Di kelas empat tempat duduk Pansy tetap seperti dulu namun bedanya dia sebangku dengan Helmi, dan Rava beda bangku. Dan suasana pun sama dengan seperti di kelas tiga masih membahas tentang Delta. Walau Denny sudah menolak berkali-kali, Delta tetap mengejar Denny. Yang membuat Mereka sebal, (Siapa yang dimaksud Mereka? Ya teman-teman Pansy) yaitu Mereka harus membantu Delta lalu mengejar Denny. Sampai mereka pun capek. Semua kakak dan adik kelas pun tahu mengenai Delta yang mengejar Denny. Dan sekarang pun mereka juga sedang mengejar.
"Hei! Tunggu aku capek banget, istirahat dulu lah"kata Berly yang memang terlihat sudah kecapekan
Pansy pun melihat ke belakang sambil berlari, lalu...
Gdubrakkk
"Aww sakit"kata Pansy yang terduduk sambil kesakitan, setelah itu dia melihat ke arah orang yang menabraknya
"Maaf, kamu tidak apa-apa "suara laki laki yang asing bagi Pansy sambil mengulur kan tangannya
Dia orang yang menabrak Pansy sambil membawa banyak buku, yang sudah tercecer di lantai. Lalu Pansy menerima uluran tangan tersebut.
"Maaf tadi aku tidak sengaja menabrak anda , bukunya jadi jatuh semua "kata Pansy dengan sopan sambil menunduk
"Ryon Alexa panggil aja Ryon dari kelas 5. Kau beneran tidak apa-apa, kaki mu berdarah sepertinya"kata Ryon dengan wajah dingin
"Ini nggak papa kok Kak Ryon paling nanti juga sembuh"kata Pansy sambil tersenyum
"Baiklah,kalau ada apa-apa bilang ke kelasku. Oh ya namamu?"
"Baik Kak, namaku Jelryna Adaure Pansy Maroo dari kelas 4 panggilannya Pansy"
"Hn"
Dan Ryon pun pergi meninggalkan Pansy.
"Orang yang sangat dingin"batin Pansy
Lalu Pansy pun menemui Berly yang sedari tadi tidur tiduran di lantai. Dia ditanya-tanyai mengenai kakinya. Sehingga mengharuskannya untuk Ke UKS.
Lalu Besoknya tiba-tiba guru memindahkan murid-muridnya, sekarang Pansy merasa antara senang, bahagia, sedih, takut, dan bingung. Karena dia duduk disebelah Daniel, orang pertama yang pernah dia sukai. Respon pertama mereka hanya diam saja. Dan setelah ber hari-hari bersama mereka pun terbiasa.
"Hah... Kenapa Daniel malah diam aja di kursinya padahal kan lagi jam kosong main kek apa jailin siapa aja, dari pada begini aku kan nggak bisa fokus"batin Pansy yang lagi baca bukunya
"Hei!"kata Pansy
"Iya ada apa"jawab Daniel sambil natap Pansy
"Astaga gimana ini aku bingung, aku mau ngomong apa ya"batin Pansy mulai bingung dan tersipu malu
"Ngg..nggak jadi"kata Pansy yang ngalihin padangan ke buku
"Dasar nggak jelas"
Lalu mereka berdua pun hanya diam di kursi masing-masing. Di sisi lain ada yang melihat mereka berdua dengan tatapan aneh. Lalu seseorang datang menemui bangku mereka...
"Ehh.. Daniel ayo main, dari pada duduk sama Panci hahahahh"kata Rava yang mulai gangguin Pansy
"Apa? Siapa yang kau maksud? Dia?"jawab Daniel sambil nunjuk Pansy dan senyum-senyum
"Apaan sih Rava! ngaca dong, kamu sendiri apaan?"kata Pansy yang mulai marah dan naruh bukunya
"Ehh.. emang apaan, aku ganteng gini kok"kata Rava dengan Pedenya
"Nggak inget tuh, padahal waktu kelas tiga pernah bilang sendiri wajahmu kayak tikus hahhahahha"kata Pansy mulai tersenyum
"Ehhh.. beneran Rava bilang gitu hahhahahha"kata Daniel yang mulai ikut tertawa
"Iya, beneran kalo nggak percaya tanya Helmi deh dia juga denger si Rava bilang gitu"kata Pansy
"Astaga hahahha....."
Lalu mereka pun saling tertawa terbahak-bahak. Dan seseorang yang melihat mereka dengan tatapan aneh langsung berkata.
"Cih!"
Disisi lain
"Akhirnya Pansy mulai tersenyum lagi, semenjak pindah tempat dia jadi murung terus. Semoga aku bisa liat senyuman ini lagi walau aku nggak didekatnya"batin Rava yang mulai merasa lega dan ikut senang
Setelah lamanya waktu yang dihabiskan ,istirahat pun datang
Ting.....tong.....Ting.....tong.....
Pansy pun berlari menuju kantin supaya dia tidak mengantri. Tetapi kejadian yang tak terkira pun datang ditengah jalannya.
Jdduk...
Entah siapa yang dia tabrak, sekarang dia kesakitan pantatnya. Dan semuanya yang melihat kakak kelas maupun adik kelas pun menertawakan Pansy yang terjatuh.
"Aduhhh siapa sih yang nabrak"batin Pansy kesakitan
"Maaf"dengan nada dingin
"Suara ini sepertinya aku kenal"batin Pansy untuk kesekian kalinya
"Kak Ryon"kata Pansy yang kaget
"Iya ini aku, kau mau duduk terus emangnya"kata Ryon yang udah ngulurin tangannya dari tadi
Dan Pansy pun menerima uluran tangan tersebut.
"Ya udah kalau begitu aku duluan ya Kak, Bye"kata Pansy yang udah lari lagi
"....."
"Anak yang aneh"kata Ryon dengan suara rendah hingga orang-orang tidak mendengarnya