Selesai mandi, Ou Zun hanya membungkus tubuhnya dengan handuk dan keluar begitu saja. Sejujurnya, ia memang sengaja ingin menunjukkan otot perutnya yang sempurna untuk menggoda Mu Qianxun. Alhasil ketika keluar, ia dengan bangganya menampilkan postur yang keren.
Lalu mengerlingkan matanya dengan genit, diiringi dengan senyum yang menawan.
Tapi ternyata, ia hanya menemukan udara kosong.
Seketika otaknya serasa kosong.
Tepat di detik berikutnya, muncul kilatan kepanikan di hatinya. Tanpa pikir panjang, ia segera membuka pintu dan berlari keluar. Sementara di sana, Mu Qianxun duduk di pintu masuk tangga sembari menopang pipinya dengan linglung.
Seketika itu juga, batu besar yang menghimpit hati Ou Zun lenyap tanpa tersisa.
Ketika ia membuka pintu kamar mandi dan tidak melihat sosok Mu Qianxun di kamar, pemikiran pertama yang muncul dalam benaknya adalah bahwa kekasihnya telah diculik.