Semua orang yang berada di sana makan dengan tidak berselera.
Saat itu, Mu Qianxun memakan sedikit menu yang ini, kemudian beralih ke makanan selanjutnya, lagi-lagi dia hanya mencicipinya sedikit. Bahkan dia membolak-balik makanan-makanan tersebut dengan sumpit sehingga bentuknya berubah menjadi berantakan. Hal itu menyebabkan orang lain yang berada di sana hampir tidak menyentuhnya.
Raut muka Xin Liao jadi semakin tidak enak dilihat. Dia dengan cepat mengeluarkan suara terbatuk-batuk beberapa kali, lalu berkata pada pasangan Gao, "Direktur Gao, Nyonya Gao, bisa kalian lihat, kecocokan di antara Qianxun dan Gao Wen lumayan bagus. Kalau dilihat-lihat mereka sangat cocok, jadi akan lebih baik kalau menjadikan mereka tunangan terlebih dahulu."
Mendengar hal itu, Gao Wen dengan cepat mengangguk.
"Gao Wen dan Qianxun baru saja bertemu. Biarkan saja mereka saling mengenal terlebih dulu untuk beberapa saat, agar bisa tahu mereka cocok atau tidak. Kalau sekarang membicarakan soal pertunangan, ini masih terlalu awal," kata Wu Chun yang angkat bicara.
"Ibu!" seru Gao Wen.
"Jangan bicara!" Wu Chun memotong perkataan Gao Wen.
Wu Chun bisa melihat kalau Gao Wen menyukai Mu Qianxun. Gadis itu memang kelihatan begitu cantik, akan tetapi tidak bisa menjadi calon istri yang baik. Selain itu, ada begitu banyak wanita cantik lainnya di luar sana. Nyonya Gao benar-benar tidak menyukai anak Xin Liao itu, bahkan dia menatapnya dengan ekspresi mencemooh.
"Apa?" Mu Qianxun melempar tatapan dingin pada Xin Liao yang berada di sebelahnya. Lalu, dia menolehkan kepalanya pada Wu Chun dan berkata, "Sekarang aku merasa perlu untuk memperkenalkan diri dengan serius. Namaku adalah Qianxun. Nama lengkapku adalah Mu Qianxun. Tuan Xin Liao adalah ayahku dan itu tidak salah."
"Akan tetapi, kalian harus tahu bahwa keluarga Xin memiliki dua orang Nona. Mungkin kalian juga belum pernah bertemu dengan mereka dan mengira aku sebagai salah satu di antara mereka. Di sini, aku ingin memperjelas kalau aku bukan anak kandung Nyonya Luo Cheng, istri Xin Liao."
Mendengar ucapan Mu Qianxun, raut wajah Xin Liao langsung berubah menjadi hijau. Anaknya itu seperti mengangkat batu dan menjatuhkannya ke kaki ayahnya sendiri. Padahal, dia berniat baik dengan membantu merencanakan urusan perjodohan untuk gadis itu. Keluarga Gao adalah ambang awal yang begitu bagus, tapi tanpa diduga-duga anaknya malah mengatakan hal yang seperti itu.
Bagaimanapun, setelah perkataan itu keluar dari mulut Mu Qianxun, ekspresi wajah Gao Cheng dan Wu Chun langsung menggelap.
Gao Cheng menatap Xin Liao dan berkata, "Direktur Xin, sebenarnya apa yang sedang terjadi di sini? Tanpa diduga-duga anda memungut seorang anak haram yang bahkan belum pernah mengerti soal bisnis untuk mencurangi keluargaku? Hmm, bagus, bagus sekali! Karena Direktur Xin begitu tidak jujur, maka kerja sama di dalam lahan bagian selatan lebih baik dihentikan."
Wu Chun juga merasa sangat marah. Tidak heran saat dia melihat Mu Qianxun, gadis itu terlihat membutuhkan pelajaran sopan santun. Ternyata dia adalah seorang anak haram yang tidak menerima kasih sayang dan tidak dianggap.
Namun, Wu Chun sudah menyelidiki kondisi Xin Liao dan mengetahui kalau pria itu memiliki dua orang anak perempuan yang manis. Tapi dia tidak pernah tahu kalau pria itu masih memiliki anak haram dan bisa terlihat kalau anak haram seperti ini begitu tidak enak dipandang.
Xin Liao bahkan memungut seorang anak haram untuk mencurangi keluarga mereka dan hal itu benar-benar sangat memalukan! Batin Wu Chun.
"Direktur Gao, ini adalah kesalahpahaman. Semuanya adalah salah paham!" ucap Xin Liao. "Qianxun memang seorang anak haram dan itu tidak salah. Akan tetapi, dia juga anak perempuan yang sangat aku sayangi!"
"Kamu memiliki dua anak perempuan yang sah, tapi malah memberikan seorang anak haram yang tidak memiliki kuasa dan pengaruh pada keluargamu. Saat itu kita sudah mencapai kesepakatan, tapi malah menipu keluarga kami. Bahkan menggunakan anak perempuan ini untuk memenuhi kesepakatan kita. Xin Liao, kamu memang seorang perencana yang baik!"
Wu Chun sangat marah karena di keluarga Xin Liao ada dua orang anak perempuan dan salah satu dari mereka, siapa pun itu, lebih baik dari Mu Qianxun. Tapi dia malah memberikan anak haram itu pada mereka. Hal itu menunjukkan bahwa dia tidak menganggap serius keluarga Gao.