"Oh." Mu Qianxun pun berdiri dengan setengah hati, lalu menjabat tangan Gao Wen. Setelah duduk kembali, dia berkata, "Bisakah kita mulai makan? Aku lapar setengah mati."
Wajah Xin Liao pun langsung menjadi gelap. Anak perempuan ini begitu tidak menghormatiku! Pikirnya.
Karena hal itu, Xin Liao pun memutar kepalanya, lalu berkata pada Gao Cheng dan istrinya yang bernama Wu Chun, "Sejak kecil, Qianxun tidak tumbuh besar di sisiku sehingga karakternya jadi sedikit suka seenaknya. Di pertemuan yang selanjutnya tidak akan begini."
Gao Cheng dan Wu Chun, keduanya sama-sama tidak menyukai Mu Qianxun. Namun, anak mereka, Gao Wen menyukainya. Di matanya, semua yang dilakukan oleh gadis itu begitu unik. Dia sudah dibuat kagum oleh karakter gadis itu.
Gao Wen pun duduk bersama dengan Mu Qianxun dan segera menyerahkan menu padanya sambil berkata, "Apa pun yang ingin kamu makan, pesan saja."
Mu Qianxun menyapukan pandangannya pada menu dan wajah pun menunjukkan keceriaan. Dia lalu menatap Gao Wen dengan bahagia dan berkata, "Di menu ini ada begitu banyak makanan yang sebelumnya belum pernah aku makan dan semuanya berharga mahal. Apa aku benar-benar bisa memesan sesukaku?"
Melihat Mu Qianxun yang tersenyum, hati Gao Wen pun meleleh. "Tentu saja, pesanlah sesukamu!"
Senyum manis Mu Qianxun pun terus terlukis di wajahnya, dia terkesima karena Gao Wen begitu baik.
"Pelayan, tolong hidangkan satu sup sirip hiu, ikan kaluga Qinghai saus kedelai, delapan macam seafood segar ukuran besar, kerang laut yang dimasak dengan teknik braise ala daerah Lu…" Mu Qianxun memesan belasan menu yang terkenal dan mahal dalam satu tarikan napas dan semua makanan itu berharga di atas 10 ribu Yuan.
Setelah memakan semua makanan tersebut, yang tidak bisa didapatkan sebelum mengeluarkan uang sekitar seratus ribu Yuan, akhirnya Mu Qianxun masih merasa belum cukup. Dia lalu memesan sebotol anggur Lafite yang berusia 82 tahun.
Beruntungnya, di Mei Shan Tang, semuanya memiliki kualitas yang cukup tinggi. Selama bisa memesan makanan dan anggur yang terkenal dan langka dengan harga mahal, semuanya tersedia.
"Qianxun!" Xin Liao sangat geram karena Mu Qianxun memesan makanan-makanan itu, lalu memesan botol anggur mahal. Kira-kira kalau dihitung-hitung, semuanya tidak bisa didapatkan tanpa mengeluarkan uang sekitar 300 atau 400 ribu Yuan.
Memesan makanan semahal ini di sebuah pertemuan penting, bagaimana mungkin bisa meninggalkan kesan yang bagus pada keluarga Gao? Batin Xin Liao.
Saat ini, di dalam hati Gao Cheng dan Wu Chun, kesan Mu Qianxun pada mereka benar-benar sangat buruk. Dimulai sejak saat memasuki ruangan, sikapnya begitu arogan, santai dan seenaknya. Lalu, ketika mulai membuka menu, sepasang matanya berbinar-binar dan bahkan juga masih merayu Gao Wen dengan kelakuan seperti perempuan penggoda. Gadis ini, benar-benar luar biasa! Batin mereka. Dan melihat kelakuan Gao Wen yang tampak terobsesi, kemungkinan di masa depan dia akan sangat dikontrol oleh Mu Qianxun.
Sebenarnya, Mu Qianxun tidak peduli sedikit pun. Akan tetapi, dia menatap Xin Liao sambil mengedip-ngedipkan matanya dan menunjukkan senyuman yang polos.
"Ayah, apa kamu merasa kalau makanan yang aku pesan terlalu mahal? Tidak apa-apa, ayah kan kaya, jadi nanti membayarnya pun tidak masalah. Kalau misalkan di pertemuan pertama saja mereka tidak bersedia mengeluarkan uang dan merasa kesulitan karena hal ini, nantinya saat anak perempuanmu benar-benar dinikahkan, apakah ayah merasa anakmu akan mendapatkan kehidupan yang baik? Ditambah lagi, uang makanan ini hanyalah jumlah yang kecil bagi mereka."
"Tidak kesulitan, tidak kesulitan, kok!" Gao Wen cepat-cepat membuat pernyataan, sambil menatap Mu Qianxun dengan tatapan memuja, "Qianxun benar, nantinya kamu akan menjadi istriku, jadi apa pun milikku adalah milikmu. Uang makan ini bukanlah apa-apa bagiku. Kalau kamu masih ingin makan sesuatu, pesan saja beberapa macam lagi? Kalau kamu suka memakannya, nanti aku bisa sering membawamu ke sini."
Mu Qianxun tersenyum dengan manis dan berkata, "Terima kasih Kak Gao Wen."
Xin Liao menatap Mu Qianxun yang semakin lama, semakin membuatnya sakit mata. Gadis itu benar-benar tumbuh di tempat yang terpencil sehingga membuatnya tidak memiliki pengetahuan. Di pertemuan pertama, dia juga bahkan tidak tahu cara untuk menahan diri. Kalau seperti ini, ke depannya gadis itu juga yang akan kesusahan.
Tapi Xin Liao berpikir bahwa ini bukanlah hal penting, meskipun perlakuan suami istri keluarga Gao tidak begitu baik kepada Mu Qianxun, tapi perlakuan Gao Wen sangatlah baik. Jadi, selama dapat mengambil hati pria itu, semuanya akan baik-baik saja.