Bo Jingchuan menyandarkan tubuhnya ke sofa. Lengan panjangnya menyelinap di belakang sofa yang tampak sedang mendekap bahu Shen Fanxing. Lalu, ia memandang wanita itu dengan wajah malasnya. Dan raut wajah seksi kembali menghiasi wajah tampannya.
Seusai mandi, wajah Shen Fanxing terlihat semakin putih dan bersinar. Dengan hanya memandang bibir merah itu menggeliat, Bo Jingchuan dapat merasakan jika bibir itu begitu empuk dan lembut.
"Apa tidak membuat tenggorokan sakit?"
"Ya asal tidak memakannya setiap hari lah. Kalau sesekali masih tidak apa-apa."
"Benarkah?" tanya Bo Jingchuan sambil diam-diam melirik kotak di lutut Shen Fanxing.
Shen Fanxing segera mengambil sebuah manisan, lalu memberikannya ke depan Bo Jingchuan, "Rasanya enak sekali. Cobalah…"
"Hmm…"